Sukses

Gubernur Kaltim Sebut Kepergiannya ke Rusia Bukan untuk Pelesir

Menurut Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak, hasil kunjungan kerjanya sudah dilaporkan kepada beberapa menteri.

Liputan6.com, Samarinda - Kunjungan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak ke Rusia pekan lalu menjadi sorotan. Pasalnya, Awang pergi ke luar negeri di saat daerahnya tengah dilanda kabut asap. 

Terkait hal ini, Awang menegaskan, kepergiannya ke Rusia sudah sesuai aturan dan mendapatkan izin Presiden Joko Widodo melalui Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

"Kunjungan yang kami lakukan bukan kunjungan yang bebas dan tidak mungkin seorang gubernur melakukan kunjungan kerja ke luar negeri tanpa seizin Presiden," jelas Awang Faroek di Samarinda, seperti dikutip dari Antaranews, Jumat (25/9/2015).

Dia menjelaskan kunjungan kerja ke Rusia dalam rangka menindaklanjuti perjanjian kerja sama yang sebelumnya dilakukan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, dan kemudian dilanjutkan Presiden Joko Widodo.

"Jadi, kalau ada berita-berita yang mengatakan gubernur pelisiran, itu saya bantah dan tidak benar. Berita itu menyesatkan dan tidak boleh diterima masyarakat," tukas Awang.

Gubernur Awang Faroek melakukan kunjungan kerja ke Rusia pada 12-22 September 2015, bersama sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov Kaltim.

Menurut dia, hasil kunjungan kerja tersebut sudah dilaporkan kepada beberapa menteri, salah satunya mengenai tindak lanjut kerja sama proyek perkeretaapian di Kaltim.

Pihak Russian Railways selaku calon investor, setuju mengubah proyek kereta api yang awalnya hanya untuk angkutan batu bara, menjadi pengangkut sumber daya alam, sehingga kereta api itu nantinya juga bisa membawa minyak kelapa sawit dari perkebunan, kayu hasil hutan tanaman industri, dan sumber daya alam lainnya.

"Selain itu, juga memungkinkan kereta api tersebut nantinya bisa mengangkut penumpang," tambah Awang.

Dia mengungkapkan, pihak Russian Railways juga berencana membangun Kawasan Industri Kariangau di Balikpapan dan Industri Buluminung di Penajam Paser Utara, serta beberapa proyek lainnya di Kaltim. "Lebih dari Rp 500 triliun yang akan dikucurkan pihak Russian Railways di Kaltim," ujar Awang Faroek.

Dia juga menyakinkan pihak Rosatom, salah satu lembaga nuklir atom di Rusia, agar di Kaltim bisa berdiri pembangkit listrik tenaga nuklir. (Sun/Bob)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.