Sukses

Kunjungan Bersejarah Paus Fransiskus ke Amerika Serikat

Kunjungan ke-4 pemimpin Katolik tertinggi ke AS dan 6 hari yang sibuk.

Liputan6.com, Washington DC - Paus Fransiskus mendarat di Amerika Serikat untuk pertama kalinya pada hari Selasa 22 September waktu setempat. Dalam rencana kunjungannya selama enam hari itu, ia akan menyoroti isu kemiskinan dan kesediaannya untuk mengatasi kontroversi politik, sosial dan ekonomi yang paling signifikan bagi AS.

Presiden Barack Obama, Ibu Negara Michelle Obama dan putri mereka, bersama dengan Wakil Presiden Joe Biden dan keluarganya menuju Pangkalan Udara Andrews di luar Washington. Rombongan tersebut menyambut kedatangan Paus Fransiskus, yang baru saja tiba dari Kuba.

Bendera Amerika Serikat dan Vatikan berkibar dari jendela kokpit jet carteran Italia. Kehadiran Paus disambut oleh jajaran Pastor berjubah hitam dan anak-anak dari sekolah Katolik.

Paus kelahiran Argentina itu muncul di puncak tangga pesawat berbalut jubah putih, tersenyum, melepas topi kebesarannya agar tak terhembus angin, serta melambaikan tangannya.

Presiden Obama menyambut Paus Fransiskus di bawah tangga pesawat dan menjabat tangannya.

Kerumunan meneriakkan "Selamat datang di AS!"

Kunjungan ke-4 Pemimpin Katolik Tertinggi dan 6 Hari yang Sibuk

Paus Fransiskus adalah Pemimpin Tertinggi Katolik ke-4 yang mengunjungi AS, Paulus VI datang pertama kali ke AS pada Oktober 1965. Dalam 50 tahun, AS hanya 'disatroni' oleh para Paus selama 4 kali. Namun, Paus John Paul II telah datang ke AS selama 7 kali dari rentang tahun 1979 hingga 1999.

Kunjungan Paus terakhir dilakukan oleh Benedict XVI tahun 2008. Saat itu, Paus yang suka warna merah, mengunjungi lokasi tregedi 9/11. Hal yang sama akan dilakukan oleh Paus Fransiskus dalam kunjungan kali ini.

Dalam pesawat di perjalanan ke Amerika Serikat, Fransiskus mengatakan kepada wartawan, termasuk CNN, bahwa ini adalah kunjungan pertamanya ke AS dan ia senang dengan itu.

Kunjungan Bersejarah Paus Fransiskus ke Amerika Serikat. Paus Paulus VI saat kunjungannya ke AS. Ia lebih memilih bertemu Presiden AS Lyndon B. Johnson di hotel dibanding di Gedung Putih.  (Reuters)

Ia juga menolak anggapan bahwa ia adalah seorang sosialis atau "kiri". Menurutnya, meskipun peringatan tentang ketidakadilan dalam sistem ekonomi global, keyakinannya konsisten dengan ajaran sosial yang didirikan Gereja.

Setelah pertemuan pribadi singkat dengan Obama di ruangan VIP, Paus naik mobil Fiat hitam, jauh lebih kecil dari limosin yang biasa dipakai tamu negara di Washington DC. Paus, sebelumnya telah menolak arak-arakan mewah dan diperlakukan luar biasa. Selama berada di AS ia akan tinggal di kediaman Nuncio Apostolik atau duta Vatikan untuk Amerika Serikat.

Obama rencananya akan menggelar upacara resmi untuk Fransiskus di South Lawn Gedung Putih, Rabu 23 September. Paus kemudian akan mengelilingi pusat kota Washington DC bersama 'Mobil Kepausan'. Ribuan orang diperkirakan akan berbaris sepanjang trotoar yang akan ia lalui.

Paus juga menjanjikan kanonisasi pada hari Kamis 24 September, yang rencananya akan dilakukan di National Shrine of the Immaculate Conception.

Hari itu, bisa jadi hari yang paling politis sepanjang perjalanannya menjadi Paus. Untuk pertama kalinya, Paus Fransiskus akan bertemu dengan Kongres AS.

Selanjutnya, Paus Fransiskus akan menggelar Misa di lokasi 9/11 dan akan berbicara di PBB. Perjalanannya berakhir pada hari Minggu 27 September di Philadelphia.

Kunjungan kenegaraan kali ini adalah kunjungan paling memicu mobilisasi keamanan besar-besaran sepanjang sejarah AS. Pihak keamanan mengatakan, sejauh ini belum ada ancaman teroris kepada Paus selama ia berada di AS, seperti dikutip dari CNN, Selasa 22 September.

Paus Fransiskus menekankan, salah satu tema sentral kepausannya adalah kapitalisme yang dipraktekkan di Amerika Serikat dan Barat yang mendorong ketimpangan pendapatan dan menciptakan budaya ekonomi di mana orang miskin tidak dipedulikan.

Oleh karena itu, ia akan melewati jadwal makan siangnya bersama para anggota kongres setelah pertemuannya dengan mereka. Ia lebih memilih makan malam dengan para tunawisma di Washington.

Kepada reporter yang menyertainya selama perjalanan, Paus mengatakan tidak akan menaikan isu embargo AS kepada Kuba yang masih terjadi meskipun hubungan keduanya telah membaik.

Dukungan Fransiskus kepada imigran juga akan membawanya ke debat panas yang tengah terjadi selama kampanye presiden AS. Selain itu, Fransiskus juga pernah 'memerahkan kuping' sebagian besar anggota kongres dari Partai Republik tentang bahayanya perubahan iklim.

Sikap Gereja Katolik yang menentang pernikahan sesama dan aborsi juga diperkirakan membuat canggung Pemerintah Obama dan Partai Demokrat.

Para ahli memprediksikan Paus Fransiskus tidak akan mengkritik gaya hidup AS secara langsung, melainkan akan membujuk Amerika sebagai negara yang kaya akan tanggung jawab khusus.

Paus di Hati Masyarakat AS

Selama hidupnya, Fransiskus tidak pernah mengunjungi Amerika Serikat. Ini adalah negara di mana jumlah Gereja Katolik menurun akibat skandal pelecehan yang terus menerus terjadi hingga membuat peningkatan gaya hidup sekuler.

Namun, bagaimanapun Katolik masih mendapatkan tempat di hati imigran Hispanik di Amerika Serikat. Kedatangan Paus Fransiskus ditunggu oleh sebagian besar warga AS dan 78 persen umat Katolik di AS, menurut polling yang dilakukan oleh CNN.

Kerendahan hati Fransiskus telah menjadi kunci untuk popularitasnya di Amerika Serikat dan di seluruh dunia.

"Dia adalah pahlawanku, ia mencoba untuk merangkul semua orang," kata John Enzler, CEO lembaga amal Katolik di Washington, kepada CNN.

(Rie/Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.