Sukses

Bermain Korek Api, 2 Bocah Tewas Terbakar di dalam Mobil

Dugaan sementara, api dari korek membakar kursi mobil dan menyebar. Salah satu bocah, Kenzu, diduga terkurung dalam mobil.

Liputan6.com, Pekanbaru - Kenyataan pahit harus diterima Doni Alamsyah Putra, satpam bengkel Martha Jaya. Dua putranya, Kenzu (2 tahun) dan Gideon (3 tahun), tewas mengenaskan dalam sebuah mobil di bengkel tersebut. Keduanya meregang nyawa saat bermain korek api di dalam mobil, yang kemudian menyebabkan mobil terbakar.

Kapolsek Kandis, Kabupaten Siak, Riau, Kompol Budi Setiawan, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Budi menuturkan, peristiwa itu terjadi saat kedua bocah malang tersebut bermain korek api di dalam mobil. Api kemudian menjalar ke semua sisi mobil.

"Keduanya bermain korek api di mobil. Ini penyebab terjadinya kebakaran," kata Budi, Selasa 22  September 2015.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo mengatakan, orangtua korban menolak jenazah anaknya divisum. Karena itu, petugas menyerahkan korban sepenuhnya kepada keluarga.

"Orangtua korban menolak untuk dilakukan visum. Kabar terakhir, korban sudah dimakamkan keluarga," ungkap Guntur.

Guntur menjelaskan, kejadian berawal saat kedua bocah malang itu bermain di sekitar mobil, Senin 21 September 2015 siang. Karena tidak dikunci, keduanya masuk ke mobil dan memainkan korek api.

Dugaan sementara, api dari korek tadi membakar kursi mobil dan menyebar. Salah satu bocah, Kenzu, diduga terkurung dalam mobil. Sementara yang lainnya, Gideon, sempat keluar.

"Korban pertama ditemukan sudah meninggal di dalam mobil. Posisinya tertelungkup dengan kondisi tubuh sudah hangus terbakar. Sementara korban lainnya (Gideon) ditemukan di luar, persisnya di samping pintu dengan kondisi tubuh terbakar," ungkap Guntur.

Persitiwa nahas ini baru diketahui orangtua korban dan masyarakat sekitar ketika melihat kepulan api di mobil. Namun, usaha penyelamatan dengan racun api tak bisa menyelamatkan kedua korban.

"Korban Gideon sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Karena luka bakarnya parah, nyawa korban tidak tertolong lagi," ujar Guntur.

Atas kejadian ini, Guntur mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya. Dia meminta masyarakat menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran.

"Jagalah anak-anak supaya tidak bermain api. Orangtua harus selalu waspada," imbau Guntur. "Keluarga korban masih berduka. Belum ada langkah penyelidikan. Polisi hanya mendata kejadian dan mengambil keterangan warga sekitar," pungkas Guntur. (Sun/Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.