Sukses

Tenda Jemaah Haji Indonesia di Arafah Roboh Diterjang Angin

Jemaah yang sedang berada di dalam tenda sudah menduga tenda mereka akan roboh dan memutuskan untuk keluar dari tenda.

Liputan6.com, Arafah - Angin kencang disertai debu merobohkan tenda-tenda jemaah haji Indonesia di Arafah, Mekah, Arab Saudi, Selasa malam. Selepas isya langit Arafah dipenuhi kilat yang saling menyambar, disusul rintik hujan kecil, kemudian angin membawa partikel debu menyapu bendera Merah Putih yang ada di tenda-tenda jemaah haji Indonesia.

Tenda-tenda yang roboh itu di Maktab 8 dan 9, yang dihuni jemaah haji dari Banten, Jakarta Selatan, dan Depok. Robohnya tenda disebabkan angin kencang disertai kilat yang menerpa Padang Arafah selepas isya. Jemaah yang sedang berada di dalam tenda sudah menduga tenda mereka akan roboh dan memutuskan untuk keluar dari tenda.

Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah Nurul Badruttamam membenarkan bahwa robohnya tenda di Padang Arafah disebabkan angin kencang.

"Malam itu anginnya cukup kencang, kondisinya hampir 80% di Maktab 8 tendanya roboh," ujar Nurul kepada Liputan6.com di Arafah, Selasa 22 September 2015.

Nurul melanjutkan, ada sekitar 2 kelompok terbang (kloter) jemaah haji yang ada di lokasi kejadian. "Ada 2 kloter yang seharusnya berada di lokasi tenda yang roboh, tapi tadi satu kloter jemaah haji baru saja tiba," pungkas dia.

Menag Perintahkan Pindah Lokasi

Sementara itu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang baru tiba di Arafah langsung menuju lokasi tenda yang roboh. Dia langsung memerintahkan 300 jemaah yang ada di lokasi tenda yang roboh untuk pindah ke lokasi yang lebih aman.

Tenda itu baru beberapa menit roboh sebelum Lukman tiba di Arafah. Angin kencang memang sempat melanda Arafah selama 5 menit sekitar pukul ‎21.00 waktu Arab Saudi (WAS).

Tenda tersebut seharusnya untuk menampung 300 jemaah. ‎Namun, ‎tenda tersebut belum dihuni jemaah. Jemaah dari kloter Jakarta-Bekasi (JKS) 12 masih dalam perjalanan menuju Arafah. "Kapan tenda itu bisa diperbaiki?" tanya Lukman kepada perwakilan Muassasah Asia Tenggara.

Perwakilan Muassasah itu menyatakan tidak berani mendirikan tenda karena khawatir akan roboh. Dia menawarkan opsi jemaah dipindah ke tenda Muassasah, tenda yang berfungsi sebagai Kantor Maktab 8, dan tenda musala Maktab 9.

Lukman langsung menuju tenda Muassasah yang kondisinya jauh lebih baik. Bahan tenda terbuat dari terpal, bukan kain. Rangka tenda juga dipasang lebih kuat dibandingkan tenda jemaah. Tenda Muassasah setara dengan tenda untuk jemaah haji khusus. Tenda Muassasah dapat menampung hingga 150 jemaah. (Ado/Mar)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini