Jokowi Dorong Pengembangan Aplikasi untuk Sejahterakan Rakyat

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima panitia dan pemenang lomba Hackaton Merdeka 2015 di Istana Negara hari ini. Hackaton Merdeka adalah lomba pembuatan sofware yang difasilitasi Kantor Staf Presiden (KSP).

Dalam sambutannya, Jokowi menyatakan, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mendorong transparansi, termasuk harga komoditas pangan yang menguntungkan semua pihak.

"Jangan sampai hanya menguntungkan satu pihak, apalagi sampai memonopoli keuntungan karena informasi yang asimetris," ujar Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Presiden mengapresiasi karya anak-anak muda yang berkarya di bidang TIK. Namun, kata Jokowi, pengembangan TIK harus sesuai kebutuhan rakyat, mulai konsumen, petani, nelayan dan pedagang.

"Menghasilkan aplikasi-aplikasi untuk mengatasi masalah bangsa dan negara, untuk mensejahterakan rakyat," ucap Jokowi.
‎
Presiden juga mendorong pengembangan e-Government dengan membangun sistem yang berbasis elektronik, mulai e-Budgetting, e-Catalog, dan lain-lain.

Di hadapan Presiden, para pemenang Hackaton Merdeka 2015 yang terdiri dari Tim 5 Kilogram, Tim Pasar Laut, Tim Coding Stelsel, Tim Alpha Orio dan Tim Baculsoft memperagakan aplikasi TIK yang mereka ciptakan.
‎
Mereka tidak saja memperagakan bagaimana aplikasi itu bekerja, tetapi juga dampak dari aplikasi yang mereka buat. Seperti pengelolaan dan monitor data harga komoditas pangan dan hasil laut secara realtime. Selain mudah digunakan, juga sekaligus dapat melihat sentimen pasar.
‎
Lain lagi dengan aplikasi untuk membuat informasi harga komoditas pangan, yang menjawab kebutuhan masyarakat serta mendorong transparansi harga pasar dan menguntungkan semua pihak yang terlibat.

Sementara e-commerce membantu petani, nelayan, koperasi mendorong mereka melakukan transaksi komoditas melalui aplikasi digital. ‎

Tampak hadir mendampingi Jokowi, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki. (Ron/Sun)