Sukses

Indonesia 60 Detik

Ratusan petani penggarap areal PTPN IV Kebon Adolina, Deli Serdang, Sumut, terlibat bentrok dengan aparat keamanan. Warga Pasuruan, Jatim, berunjuk rasa karena adanya sekelompok preman yang meresahkan.

Petani Perkebunan Bentrok dengan Petugas Keamanan

Liputan6.com, Medan: Penggusuran permukiman milik ratusan petani penggarap areal PT Perkebunan Nusantara IV Kebon Adolina, Deli Serdang, Sumatra Utara, berakhir bentrok setelah petani penggarap lahan seluas 75 hektare itu tetap bertahan. Warga menyesalkan sikap PTPN IV yang menggusur mereka dengan menerjunkan ribuan petugas Pam Swakarsa perkebunan. Selain itu, proses itu tanpa melibatkan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam sebagai pihak berwenang yang berhak melaksanakan eksekusi.

Warga Pasuruan Demo Premanisme

Pasuruan: Ratusan warga di Pasuruan, Jawa Timur, berunjuk rasa ke kantor Bupati Pasuruan serta Markas Kepolisian Resor Pasuruan sebagai reaksi adanya sekelompok preman yang meresahkan. Sempat terjadi aksi dorong-dorongan dengan aparat keamanan saat warga hendak menerobos masuk kantor bupati.

Warga Makassar Tuntut Pendidikan Gratis

Makassar:
Ratusan warga miskin dari berbagai kawasan kumuh di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Sulsel menuntut pemerintah mewujudkan pendidikan gratis di semua jenjang. Tuntutan ini sesuai dengan janji gubernur terpilih saat kampanye tahun lalu. Selain itu, masyarakat juga menuntut pemerintah mencabut produk perundang-undangan yang memberikan ruang komersialisasi pendidikan seperti UU Sisdiknas dan UU Badan Hukum Pendidikan.

Kadis PU Padang Pariaman Jadi Tersangka

Padang: Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, Zainir Koto ditetapkan sebagai tersangka kasus perambahan hutan lindung. Zainir juga dituduh bertanggung jawab karena telah membabat hutan lindung seluas 20 hektare untuk pembuatan jalan dan ladang. Meski berstatus tersangka, namun Zainir tidak ditahan dan hanya wajib lapor.(UPI)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini