Sukses

Dipanggil Jokowi ke Istana Bahas Asap, Ini Cerita Menkes Nila

Menkes menyebutkan, sebanyak 22.535 orang menderita ISPA.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memanggil Menteri Kesehatan Nila F Moeloek ke Istana Merdeka, Jakarta. Kedatangan Nila untuk membahas sejumlah hal, salah satunya mengenai penanganan bagi warga yang menjadi korban kabut asap di 6 provinsi di Pulau Kalimantan dan Sumatera.

Usai bertemu presiden, Nila menyatakan, pihaknya telah  menyiagakan Puskesmas dan tenaga kesehatan untuk siaga 24 jam agar dapat segera melayani warga di daerah yang dilanda asap.‎

Presiden, menurut Nila, prihatin dengan makin tingginya penderita infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA, khususnya di Riau.‎ Menkes menyebutkan, sebanyak 22.535 orang menderita  ISPA akibat asap saat ini.

"Jadi angka ini bukan angka  kumulatif. Riau terkena imbas karena anginnya dari Sumsel," ujar Nila.‎

Untuk mengurangi risiko gangguan pernapasan, Menkes mengatakan sudah menyediakan masker gratis untuk warga. Penyediaan masker juga akan ditambah ke kawasan yang terkena kabut asap.

"Besok kami akan mengirim masker lagi.  Kami mengirim kembali masker, obat-abatan dan tenaga tambahan serta tenaga medis. Dengan  truk kita kirimkan ke sana," kata Nila.

Selain itu, Kemenkes sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah dinas kesehatan di daerah untuk menerjunkan tenaga medis guna mengobati warga yang terkena dampak kabut asap, baik di wilayah Sumatera atau Kalimantan.

"Sebenarnya tenaga medis setempat pun cukup. ISPA juga bukan untuk dirawat, kita hanya mengobati saja. Jadi kita bantu suplai obat-obatan, masker dan makanan tambahan," ucap Nila.

Nila menganjurkan warga terdampak asap untuk tidak terlalu banyak melakukan aktivitas di luar rumah, terutama warga lanjut usia, ibu hamil dan anak-anak yang agak sensitif dengan asap.

"Kalau bisa jangan‎ terlalu banyak keluar rumah lalu mem‎pertinggi daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan sehat," pungkas Nila. (Ron/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.