Sukses

OC Kaligis Minta Izin Hakim untuk Operasi di RSPAD

Terdakwa kasus dugaan suap hakim PTUN Medan, Sumatera Utara, Otto Cornelis Kaligis meminta persidangannya ditunda.

Liputan6.com, Jakarta - Terdakwa kasus dugaan suap hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan, Sumatera Utara, Otto Cornelis (OC) Kaligis meminta persidangannya ditunda. Kepada majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, OC mengatakan, ingin menjalani perawatan atas sejumlah penyakit yang dideriitanya di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.

Setelah jaksa memberikan tanggapan atas nota pembelaan atau eksepsi yang disampaikannya pekan lalu, pengacara senior itu meminta hakim membacakan putusan selanya pada Senin 21 September 2015 mendatang.

"Saya harus ke rumah sakit sebentar. Saya besok harus operasi kateter dan kalau bisa, penetapan sampai hari Minggu saja, karena saya mau cepat. Senin mau sidang," ujar OC Kaligis di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (17/9/2015).

Sementara jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan, dalam keterangan dokter yang selama ini merawat OC Kaligis, pria berusia 73 tersebut memang dijadwalkan menjalani pemeriksaan di RSPAD malam ini.

"Dokter akan melakukan tindakan berupa pemeriksaan kembali yang dijadwalkan malam ini. Kalau pemeriksaan jantung, katerisasi seperti terdakwa yang lain, biasanya membutuhkan waktu 3 hari, menginap 3 hari mohon penetapan untuk tindakan itu. Biasanya 3 hari cukup," kata jaksa.

Mendengar hal ini, Ketua Majelis Hakim Sumpeno pun langsung mengizinkan yang bersangkutan menjalani perawatan atas penyakit yang dideritanya. Namun, Sumpeno meminta Jaksa untuk mengawal secara ketat rawat inap Kaligis yang akan berlangsung 3 hari.

"Jadi benar adanya Jaksa Setiawan yang dengar dari RSPAD saat itu, Jaksa Dwi Putra Setiawan dampingi terdakwa di rumah sakit," pungkas Hakim Sumpeno. (Ndy/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini