Sukses

Debat Capres AS, Semua Kandidat 'Bersekutu' Lawan Donald Trump

Di debat kedua yang diadakan oleh CNN, Trump banyak diserang oleh para kandidat lainnya.

Liputan6.com, Simi Valey - Sesuatu yang tidak biasa terjadi di Ronald Reagan Presidential Library, Simi Valey, California Rabu 16 September 2015 malam. Untuk pertama kalinya sejak masuk dalam kancah kandidat Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump lebih 'pendiam' dan tidak ada nada sombong.

Meski sesekali kata-kata 'pedas' masih terlontar, di antaranya adalah serangan pribadi dan tak beralasan pada Senator Kentucky Rand Paul. Dia berdebat marah dengan Carly Fiorina. Trump juga menyinggung nada rasis kepada Jeb Bush yang berdiri di sampingnya persis.

Berbeda dengan debat di Cleveland bulan lalu, kandidat lainnya tak bisa membayangkan bagaimana mereka berada satu panggung dengan miliarder AS ini. Namun, debat kedua yang diadakan oleh CNN, mereka menganggapnya jauh lebih serius, seperti yang dilaporkan Washington Post, dan dikutip Liputan6.com.

Lebih dari tiga jam siaran langsung Trump banyak melakukan defensif sebanyak yang ia mencoba untuk tetap menyerang. Apakah ini mengubah arah pertempuran nominasi? Meskipun sempat salah langkah, polling suara Trump tetap naik. Tapi hari Rabu ini menunjukkan bahwa saingannya siap untuk 'bertarung' dengannya.

Seperti biasa, kalimat pembuka Donald Trump adalah nada ejekan, setelah masing-masing kandidat mengenalkan dirinya masing-masing.

"Pertama-tama, Rand Paul seharusnya tidak berada di tahap ini. Dia Nomor 11. Dia hanya punya 1% dalam jajak pendapat, dan bagaimana ia ada di sini, terlalu banyak orang pula.." kata Trump di kalimat pembukanya.

Penonton memberi tepukan tangan bergemuruh kepada satu-satunya kandidat perempuan, mantan CEO Hewlett-Packar, Carly Fiorina, saat dengan tenang menanggapi Trump yang menghinanya di sebuah wawancara baru-baru ini. "Lihatlah saja mukanya," demikian Trump kepada Fiorina.

"Saya pikir perempuan di seluruh negeri ini mendengar sangat jelas apa yang dikatakan Tuan Trump," balas Fiorina.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Donald Trump vs Jeb Bush

Mantan Gubernur Florida Jeb Bush mendaratkan 'pukulan' kepada Trump dan menuntut bilioner ini meminta maaf kepada istrinya karena telah menuduh Bush yang terlalu 'lunak' pada imigrasi hanya karena Columba Bush lahir di Meksiko.

"Karena telah membawa istri saya ke tengah percakapan politik, ini benar-benar tidak pantas, dan saya harap Anda minta maaf untuk itu," kata Bush.

Trump menolak, mengatakan bahwa dia tak melakukan kesalahan apa pun.

Jeb Bush menyerang kebijakan Trump yang akan mendeportasi jutaan imigran gelap dan menantang mantan pembawa acara The Apprentice Amandemen 14 tentang warganegara.

"Kebijakannya akan berakhir dengan miliaran dolar serta air mata," kritik Jeb Bush di putaran kedua debat ini. Trump membalasnya dengan mengatakan "usulanmu penuh kasih sayang," kata Trump sinis.

Dan Bush mengambil serangan kepada Trump pada masalah uang dalam politik yang mengatakan Trump mencoba membeli kasino demi mendapat dukungan dari keluarga Bush.

"Salah," kata Trump. "Saya berjanji, jika saya ingin, saya akan mendapatkan itu."

CNN melaporkan bahwa Trump mengadakan penggalangan dana untuk Jeb Bush pada 1998 ketika ia mencalonkan diri sebagai gubernur. Masalahnya, Jeb Bush menentang perjudian, sehingga ia melumpuhkan keinginan Trump untuk membangun kasino di negara bagiannya.

Di tengah 'panas' nya debat antara Trump, Bush dan Fiorina, beberapa kandidat berjuang untuk perhatian, termasuk mantan Gubernur Arkansas Mike Huckabee, Senator Kentucky Rand Paul, Senator Texas Ted Cruz dan Gubernur Wisconsin Scott Walker.

"Saya senang akhirnya masuk ke sini (debat kedua)," Huckabee, pemenang tahun 2008 Iowa kaukus, ketika ia mengajukan pertanyaan pertamanya di 45 menit perdebatan.

Gubernur New Jersey, Chris Christie pada suatu titik membentak Trup dan Fiorina yang saling membandingkan siapa yang lebih jago berbisnis di antara mereka berdua.

"Kalian begitu kekanak-kanakan," bentak Christie.

3 dari 3 halaman

Kemampuan Isu Luar Negeri Donald Trump Dipertanyakan

Setelah 1,5 jam debat, kepribadian Trump 'melembek'. Para kandidat mulai menunjukkan taringnya di isu-isu seputar imigrasi, pajak, program kesehatan Obamacare, agresi Rusia ke Ukrania dan ISIS. Di sini Trump lebih banyak diam dan sesekali mendebat namun tak esensial.

Namun, Trump sesumbar mengatakan bahwa ia banyak tahu tentang isu dunia dan pergaulannya yang mengglobal, di antaranya pertemanan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Sayangnya, yang lain tak mendapatkan jawaban, sejauh apa ia mengenal Putin.

Donald Trump juga tidak bisa membedakan siapa pemimpin Partai PKK Kurdi dengan kelompok ISIS. Hal ini membuat Senator Marco Rubio dan Ted Cruz untuk menantang berdiskusi lebih lanjut untuk mengetes kedalaman pengetahuan Trump.

Senator Rand juga mengkhawatirkan apabila Trump jadi Presiden AS.

"Kalau ia jadi presiden dan saat harus memutuskan melontarkan senjata nuklir--kurasa yang menjadi pertimbangan dia adalah orang itu pendek, atau terlalu tinggi, gendut jelek-- demi Tuhan! Itu hanya terjadi di sekolah menengah pertama!" kritik Senator Rand atas Donald Trump yang hobi mencela fisik orang.

Debat selanjutnya Grand Old Party atau Partai Republik akan diadakan pada 28 Oktober di Colorado. Semtentara untuk Partai Demokrat, debat akan diadakan pada 13 Oktober bertempat di Las Vegas. (Rie/Mut)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.