Sukses

Target Perekrutan ISIS: Mahasiswa Gelisah dan Buntu

Mahasiswa dinilai paling berpotensi dibidik kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sebagai target perekrutan.

Liputan6.com, Jakarta - Mahasiswa dinilai paling berpotensi dibidik kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) untuk direkrut sebagai anggota baru. Hal ini tak lepas dari andil internet dan media sosial.

"Mahasiswa adalah 'pasar' potensial yang dibidik ISIS untuk mencari anggota baru," kata guru besar sosiologi agama Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Bambang Pranowo saat dihubungi di Jakarta pada Rabu malam 16 September 2015.

Menurut Bambang, ada beberapa karakteristik mahasiswa yang menjadi target empuk ISIS.

"Apalagi kalau kondisi orang itu sedang gelisah, pikirannya penuh dengan kebuntuan dan melihat kondisi saat ini dirasa tidak ideal bagi dia, maka hal tersebut mudah melihat suatu tawaran yang lebih baik, seperti bergabung dengan ISIS itu," imbuh dia.

Karena itu, menurut dia, penguatan pemahaman dari sisi agama perlu dilakukan di kampus-kampus guna menjadi senjata untuk mencegah masuknya paham ISIS.

"Kita semua harus bersatu dan bersinergi dalam memerangi paham ISIS ini. Pemerintah, dalam hal ini, bisa merangkul berbagai lembaga terkait lainnya untuk melakukan sosialisasi dan penguatan pemahaman Islam moderat ini, terutama di kampus kampus," tutur Bambang.

BNPT mendata jumlah WNI yang terlibat dalam jaringan ISIS hingga saat ini. Hasilnya, ada 500 WNI yang telah bergabung dengan kelompok radikal di Suriah itu.

Sekretaris Utama BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir menyatakan, jumlah ini masih harus divalidasi lantaran data tersebut berasal dari sumber berbeda.

"Dari data intelijen ada 500 WNI yang ada di sana, tapi data polisi ada 200-an WNI yang ikut," kata Kadir usai membuka dialog pencegahan paham ISIS di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada 15  September 2015. (Ndy/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.