Sukses

Mesir Berbelasungkawa Atas Insiden Militer Salah Tembak

Menteri Luar Negeri Mesir mengatakan pihak berwenang tengah melakukan penyelidikan insiden salah tembak turis itu.

Liputan6.com, Kairo - Insiden salah tembak yang dilakukan oleh militer Mesir begitu begitu tragis. Korban tewas wisatawan Meksiko pun bertambah, dari semula 2 menjadi 8 orang.

Hal itu dikonfirmasikan oleh pejabat dari kedua negara -- Meksiko dan Mesir -- pada Selasa 15 September 2015, seperti dikutip dari CNN, Rabu (16/9/2015).

Ucapan bela sungkawa pun disampaikan oleh Pemerintah Mesir. Kementerian Luar Negeri Mesir menyampaikan hal tersebut melalui halaman Facebook, menyatakan akan diterbitkan di surat kabar utama Meksiko pada Rabu waktu setempat.

"Saya menulis surat terbuka ini kepada orang-orang Meksiko untuk mengekspresikan simpati dan belasungkawa yang terdalam atas hilangnya nyawa warga Meksiko yang tak bersalah dan wisatawan lain yang cedera di tanah Mesir," demikian isi surat dari Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry.

 

Text of the open letter addressed to the people of Mexico by Sameh Shoukry, Minister of Foreign Affairs of Egypt, which...

Posted by Egyptian Ministry of Foreign Affairs on Tuesday, September 15, 2015

Shoukry mengatakan, pihak berwenang tengah melakukan penyelidikan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mesir.

"Rantai peristiwa ini masih membingungkan dan tidak jelas. Ada laporan, banyak dari mereka yang bertentangan, mengenai apakah konvoi wisata memiliki izin atau mengambil jalan memutar ke area terlarang dan penggunaan kendaraan roda empat bukannya bus wisata meningkatkan risiko identifikasi yang keliru," papar Shoukry.

"Fakta-fakta yang muncul menunjukkan bahwa insiden itu terjadi saat operasi gabungan berlangsung untuk para teroris. Kami masih tidak tahu apakah konvoi itu hanya berada pada tempat dan waktu yang salah, atau ada keselahan lainnya," tambah Shoukry.

Namun Kepala serikat pemandu wisata, Hassan El-Nahla membantah tuduhan pemerintah, bahwa kelompok turnya tak memiliki izin yang tepat dan berada di mobil yang tak pas untuk berwisata.

"Salah satu wisatawan menderita diabetes dan tidak bisa menunggu lebih lama rombongan untuk makan. Sehingga satu kelompok mengambil jalan memutar dari jalan beraspal sejauh 2 kilometer (1,2 mil)," ucap Hassan El-Nahla.

"Tidak ada tanda-tanda peringatan dan tidak ada instruksi dari pos-pos pemeriksaan di jalan atau polisi pariwisata yang mendampingi mereka. Saya sangat mengutuk kurangnya koordinasi antara kementerian pariwisata dan polisi yang tidak menindaklanjuti peristiwa ini," tutur Hassan El-Nahla dalam pernyataan di Facebook.

Menteri Luar Negeri Meksiko, Claudia Ruiz Massieu dilaporkan dalam perjalanan ke Kairo pada Selasa 15 September bersama dengan anggota keluarga korban.

Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Meksiko telah mengutuk insiden itu, menyerukan penyelidikan mendalam.

"Saya sangat menyesalkan hilangnya nyawa dalam agresi yang tidak beralasan ini," ucap Menteri Luar Negeri Meksiko, Ruiz Massieu melalui sebuah pernyataan.

Gurun Barat Mesir menarik wisatawan dengan pemandangan spektakuler seperti Great Sand Sea, yang diiklankan Dewan Pariwisata Mesir sebagai "the world's third largest dune field". Segala kendaraan membawa pelancong melewati bukit pasir dan formasi batuan masa lalu, yang dihiasi ladang pasir.

Turis singgah di oasis untuk menikmati budaya padang pasir yang kaya dan menikmati masakannya. Tapi daerah yang terletak di sebelah Libya, juga menjadi incaran pemberontak sejak jatuhnya Moammar Khadhafi pada tahun 2011.

Pasukan keamanan Mesir dilaporkan salah menembak. Mereka seharusnya menyasar militan dalam sebuah operasi anti teror, namun keliru menembak mati 12 orang wisatawan termasuk sejumlah turis Meksiko.

"Para wisatawan sedang melakukan perjalanan dalam 4 bis yang memasuki 'area terlarang' di kawasan Wahat, sekitar Western Desert atau Gurun Barat," ungkap kementerian Dalam negeri Mesir melalui keterangan tertulis berbahasa Arab seperti dikutip dari BBC, Senin 13 September.

Selain itu, insiden yang terjadi Minggu 13 September, juga mengakibatkan 10 lainnya terluka. Mereka -- turis Meksiko dan warga Mesir -- kini dirawat di rumah sakit setempat.

Kementerian terkait dilaporkan telah membentuk sebuah tim untuk menyelidiki kejadian itu. (Tnt/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini