Sukses

Jamuan Istimewa 3 Raja Timur Tengah untuk Jokowi Paling Populer

Berikut Top 5 News edisi Selasa 15 September 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dijamu istimewa oleh Putera Mahkota Uni Emirat Arab, Mohammed bin Zayed Al-Nahyan, dengan makan siang di tempat umum dan terbuka. Kunjungan ke Abu Dhabi tersebut adalah rangkaian lawatan Jokowi selama 5 hari di 3 negara Timur Tengah.

Nah, berita tersebut mencuri perhatian banyak pembaca portal berita kesayangan Anda, Liputan6.com, terutama di kanal News sepanjang Selasa 15 September 2015.

Sementara 4 berita lainnya juga tak kalah menyedot perhatian pembaca. Terutama demonstrasi ribuan guru honorer di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Selengkapnya Top 5 News...

1. Jamuan Istimewa 3 Raja Negara Timur Tengah untuk Jokowi

Kedekatan sosial budaya membuat kehadiran Presiden Jokowi dan para delegasi Pemerintah RI di 3 negara Timur Tengah, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar mendapat sambutan hangat dan istimewa dari 3 raja negara tersebut.

Sejak kunjungannya ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) hingga lawatan terakhir di Qatar, Jokowi selalu disambut penuh keakraban oleh para raja maupun putera mahkota.

Keakraban yang ditunjukkan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud misalnya. Selain menjamu Jokowi dan rombongan menginap di Istana Raja Faisal di Jeddah, Salman juga mengundang Presiden ke kawasan Arab setiap tahun.

Ketika berkunjung ke UEA, Jokowi dijamu istimewa oleh Putera Mahkota Mohammed bin Zayed Al-Nahyan dengan makan siang di tempat umum dan terbuka. Jamuan ini disebut-sebut belum pernah dilakukan kepada kepala negara lain yang hadir di negara Timur Tengah itu.

"Ternyata cara ini menunjukkan keakraban Putra Mahkota," ujar Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung yang selalu mendampingi Jokowi selama kunjungan di Timur Tengah, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (15/9/2015).

Selengkapnya...

2. Ini yang Bikin Ahok Ogah Naik Sepeda ke Balaikota

Pada Jumat pertama di setiap bulannya, PNS DKI Jakarta dilarang membawa kendaraan bermotor ke kantor. Kebijakan ini juga dilaksanakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Pada awal penerapannya, Ahok memilih moda transportasi sepeda untuk berangkat ke Balaikota dari rumahnya di Kompleks Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara. Tapi, belakangan dia kapok menggunakan sepeda.

Mengapa?

"Kalau naik sepeda dari rumah ke sini enggak sampai 30 menit. Enggak capek tapi debunya enggak tahan," ungkap Ahok saat Pengukuhan Pengurus Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI), di Balaikota, Jakarta pada Senin 14 September 2015.

Selengkapnya...

3. Ahok: Warga Non-DKI Boleh Tinggal di Rusun Tapi Ada Syaratnya

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan mengubah Kampung Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat menjadi rumah susun atau rusun untuk warga, setelah rusun itu tak terpakai lagi. Bahkan, yang bukan warga Jakarta pun boleh tinggal di rusun itu.

"Di luar KTP DKI boleh untuk (Rusun) Kemayoran. Tapi syaratnya, dia buktikan dia kerja di sekitar Jakarta, dan LRT (kereta ringan listrik) kita juga masuk ke situ kan," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (15/9/2015).

Kampung Atlet ini akan dibangun di lahan milik Sekretariat Negara yang diberikan kepada Pemprov DKI Jakarta. Tak kurang dari 7.200 unit rusun dapat dinikmati kaum 'berdasi' dengan biaya perawatan Rp 100-150 ribu per hari.

"Kita nanti bangun di Kemayoran. Kalau yang daerah lain, sebenarnya rata-rata sudah menengah ke atas ya. Kalau enggak menengah ke atas juga bayarnya hanya Rp 10 ribu per hari," jelas dia.

Selengkapnya...

4. 4.000 Polisi Bersiaga Amankan Demo Guru Honorer

Polisi mengerahkan 4.000 personel untuk mengamankan demonstrasi guru honorer yang rencananya berlangsung selama 2 hari, mulai 15-16 September 2015. Personel gabungan itu berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polres Metro Jakarta Selatan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Mohammad Iqbal menerangkan, puluhan ribu guru memulai aksinya pukul 08.00 WIB di depan Gedung DPR/MPR pada hari ini, Selasa (15/9/2015). Lalu mereka akan bergerak menuju Kantor KemenPAN-RB dan Kemendikbud.

"4.037 personel itu dibagi untuk 2 hari. Hari pertama ini agendanya mereka demo di depan Gedung DPR lalu ke Gedung KemenPAN RB dan Kemendikbud. Kami turunkan 2.219 personel yang bersiaga di 4 lokasi. Yaitu titik kumpul mereka Parkir Timur Senayan, Gedung DPR/MPR dan 2 kantor kementerian itu," ujar Iqbal kepada Liputan6.com.

Selengkapnya...

5. Ahok: Malu-maluin Sampah Kali Cipinang Diangkut Setelah 30 Tahun

Sampah yang menumpuk di Kali Cipinang, Jakarta Timur diangkut. Sampah ini bahkan sudah menumpuk dan tidak diangkut selama 30 tahun.

Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan, permintaan untuk mengangkut sampah Kali Cipinang itu dari semasa dia kampanye bersama Joko Widodo. Hanya saja, permintaan itu tidak juga digubris.

"Iya itu malu-maluin (sampah diangkut setelah 30 tahun). Mulai dari aku kampanye aku minta. Waktu kampanye kita turun masuk ke bawah jalan itu," ucap Ahok di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin 14 September 2015.

[Selengkapnya...]( 2317645 "")

(Ans/Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini