Sukses

Kunjungan Istimewa Jokowi di Timur Tengah

Presiden Jokowi bahkan memperoleh penghargaan dari Kerajaan Arab Saudi.

Liputan6.com, Jakarta - Sambutan hangat dan jamuan istimewa dari 3 raja negara di Timur Tengah didapati Presiden Joko Widodo. Dalam kunjungannya ke Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab selama 5 hari.

Presiden yang akrab disapa Jokowi dan rombongan sudah tiba di Jeddah, Arab Saudi sejak Jumat 11 September 2015) pukul 18.00 waktu setempat. Di sanalah ia tiba dalam kunjungan ke negara kaya minyak, bersama para menteri: Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Alwi Shihab.

Sejak kunjungannya ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) hingga lawatan terakhir di Qatar, Jokowi selalu disambut penuh keakraban oleh para raja maupun putra mahkota.

Keakraban yang ditunjukkan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud misalnya. Selain menjamu Jokowi dan rombongan menginap di Istana Raja Faisal di Jeddah, Salman juga mengundang Presiden ke kawasan Arab setiap tahun.

Presiden Jokowi saat tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah saat kunjungan kenegaraan pada 11-12 September 2015. Jokowi disambut secara khusus oleh Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz.( Foto Editiawarman Setpres for Liputan6.com)

Ketika berkunjung ke UEA, Jokowi dijamu istimewa oleh Putra Mahkota Mohammed bin Zayed Al-Nahyan dengan makan siang di tempat umum dan terbuka. Jamuan ini disebut-sebut belum pernah dilakukan kepada kepala negara lain yang hadir di negara Timur Tengah itu.

"Ternyata cara ini menunjukkan keakraban Putera Mahkota," ujar Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung yang selalu mendampingi Jokowi selama kunjungan di Timur Tengah, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (15/9/2015).

Pramono menjelaskan, keistimewaan itu tidak hanya ditunjukkan melalui pemilihan tempat jamuan, tapi juga saat perjalanan dari lokasi jamuan santap siang menuju hotel tempat menginap Presiden Jokowi. Presiden menumpang mobil mewah milik Putera Mahkota yang langsung dikemudikan pemiliknya itu.

"Dan di mobil itu hanya ada mereka berdua," ucap Pramono. Menurut dia, di dalam mobil mewah itu, Jokowi dan Putera Mahkota UEA berbicara banyak hal. Termasuk keinginan pihak UEA berinvestasi di Indonesia.

Sedangkan dalam pertemuan dengan Emir Qatar Syeikh Tamim bin Hamad Al-Thanin, kata Pramono, Jokowi berdiskusi tentang investasi di Indonesia. Presiden meminta penerbangan Jakarta-Doha yang hanya 2 kali dalam sehari, dapat ditingkatkan frekuensinya.

Kedekatan sosial budaya membuat kehadiran Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan para delegasi Pemerintah RI di 3 negara Timur Tengah, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar mendapat sambutan hangat dan istimewa dari 3 raja negara tersebut.

Jokowi bersama Raja Arab Saudi, King Salman. (Saudi Gazette)

Presiden Jokowi juga memperoleh penghargaan dari Kerajaan Arab Saudi, Star of the Order of King Abdul Aziz Al-Saud Medal. Penghargaan tertinggi bagi pemimpin negara sahabat ini langsung diberikan oleh Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdul Aziz Al Saud di Istana Al-Salam Diwan Malaki di Jeddah pada Sabtu 12 September.

Menurut Pramono Anung, penghargaan ini merupakan Order of Merit atau bentuk apresiasi tertinggi dari Kerajaan Arab Saudi bagi pemimpin negara sahabat. Hal serupa juga pernah diberikan pada Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Perdana Menteri Inggris David Cameron, serta Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Selain pemberian penghargaan tersebut, apresiasi tinggi dari Kerajaan Arab Saudi ini juga ditunjukkan oleh Raja Salman Bin Abdul Aziz Al Saud sejak awal rombongan Presiden Jokowi tiba di negaranya. Presiden disambut di pintu pesawat oleh Raja Arab Saudi dan adanya jamuan makan siang kenegaraan.

"Sambutan yang diberikan, yang mungkin sangat jarang diberikan Kerajaan Arab Saudi kepada negara-negara lain," kata Pramono.

Jokowi tidak menyia-nyiakan waktunya di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) untuk blusukan dan melihat-lihat seisi kota. Ia bahkan blusukan ke Lulu Hypermarket yang berada di pertokoan Khalidiyah Mall.

Saat itu lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan, masyarakat Indonesia yang memenuhi Lulu Hypermarket menyanyikan lagu tersebut dengan serempak.

Jokowi tak cuma disambut rakyatnya.

Jokowi tak cuma disambut rakyatnya. Pemilik LuLu Hypermarket Yousuf Ali pun turut menyambutnya. Sementara Jokowi tak henti-henti menyalami orang-orang.

LuLu Hypermarket akan menjadi outlet bagi produk-produk dari Indonesia. Supermarket itu mempunyai jaringan yang luas yang tersebar di Timur Tengah dan Asia, yaitu ada 165 outlet.

Mengakhiri kegiatan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Jokowi mengunjungi Masjid Agung Syeikh Zayed. Masjid ini dinamai sesuai dengan nama pencetusnya yang juga pendiri negara Uni Emirat Arab (UEA) Syeikh Zayed bin Sultan Al Nahyan.

Sebelum meninggalkan masjid, Presiden menyempatkan diri mengisi daftar tamu. Setelah itu, Jokowi ditanya wartawan tentang pendapatnya terhadap masjid tersebut. "Kapasitas yang sangat besar dan juga arsitekturnya sangat-sangat bagus," ucap Jokowi.

Misi Jokowi

Dalam kunjungan kerja ke 3 negara Timur Tengah yang berlangsung selama 5 hari tersebut, Presiden membahas sejumlah hal terkait kerja sama ekonomi, investasi, dan perdagangan.

Selain fokus membahas kerja sama ekonomi dan perdagangan, pemerintah Indonesia juga bekerja sama dalam industri pertahanan dengan raja di 3 negeri itu. Yakni dengan menawarkan produk alat utama sistem senjata (alutsista) kepada 3 negara Timur Tengah tersebut.

Presiden Jokowi (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sudah bukan rahasia lagi, produsen alutsista di bawah BUMN, yakni ‎PT Pindad (Persero) tidak hanya jago kandang. PT Pindad juga mampu memasarkan produk-produknya ke beberapa negara tetangga.‎

Jubir Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arrmanatha Nasir mengatakan, ada beberapa misi penting yang dibawa Jokowi dan rombongan dalam kunjungannya ke 3 negara tersebut.

"Tujuan kunjungan ada 4, yatiu meningkatkan kerja sama ekonomi, meningkatkan kerja sama mitra strategis teknik industri, perlindungan WNI karena jumlah WNI di 3 negara itu ada 1,4 juta orang. Terakhir kerja sama ketahanan energi Indonesia," papar pria yang karib disapa Tata itu.

Tata mengatakan saat ini Qatar, UEA, dan Arab Saudi merupakan negara penting. Tak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi seluruh dunia.

Di sana Jokowi yang berkunjung saat terjadi musibah crane jatuh menimpa ratusan jemaah haji, bertemu Kepala Islamic Development Bank (IDB) dan pimpinan Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Jeddah. Ia pun menyampaikan belasungkawa kepada para korban.

Presiden Jokowi saat tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah saat kunjungan kenegaraan pada 11-12 September 2015. Jokowi disambut secara khusus oleh Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz.( Foto Editiawarman Setpres for Liputan6.com)

Usai Jokowi berjumpa Sekjen OKI Iyad Madani di tempat yang sama membahas sejumlah hal, di antaranya kerja sama Indonesia dengan negara-negara Islam dan penyampaian komitmen pemerintah Indonesia untuk turut aktif dalam menjaga perdamaian di Timur Tengah. 

Berlanjut dengan jamuan makan siang, dan melakukan pertemuan bilateral dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal. Di antaranya kerja sama bidang ekonomi, perdagangan, pendidikan, dan sosial budaya.

Dalam kunjungan tersebut, Indonesia dan Arab Saudi sepakat mulai tahun depan akan menambah jumlah kuota haji sebesar 10 ribu hingga total menjadi 178 ribu orang.

Di sela-sela kunjungan Kenegarannya, Jokowi menyempatkan diri untuk menyambangi perusahaan Alumunium, Dubai Alumunium (Dubal). Ia juga menyampaikan alasan pemerintah RI memilih Dubal sebagai investor yang mengeksplorasi kekayaan mineral Indonesia. (Tnt/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini