Sukses

Dihadang di Balaikota, Ahok Debat Pedagang Karang Anyar

Pemprov berencana menertibkan 365 pedagang di Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan pedagang Pasar Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, kembali mendatangi Balaikota. Kali ini mereka menghadang laju Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Beberapa perwakilan pedagang tampak mencoba berbicara dengan Ahok sejak masih di Gedung DPRD DKI Jakarta. Perwakilan pedagang memaksa menyampaikan keluhan di depan lift.

Merasa tak puas, para pedagang lalu menghadang Ahok di pintu masuk menuju Balai Agung, Balaikota Jakarta. Di tempat ini perdebatan terjadi.

"Bang Ahok, saya minta pembongkaran itu ditunda atau tidak dilakukan sama sekali. Karena keberadaan pedagang di kawasan Pasar Karang Anyar tidak pernah menyebabkan banjir atau macet," kata Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Karang Anyar Rahmat di hadapan Ahok, Selasa (15/9/2015).

Pemprov berencana menertibkan 365 pedagang yang ada di lokasi itu. Penggusuran itu ditolak pedagang karena belum ada tempat relokasi dan surat peringatan. Surat peringatan yang diterima pun masih SP2.

Ahok sempat mendengarkan keluhan warga yang tidak ingin dibongkar lahan dagangnya. Sejauh yang dia ketahui, lokasi mereka berdagang berada di atas saluran air dan membuat macet.

"Kenapa harus dibongkar, karena menyebabkan banjir dan macet," ucap Ahok.

Mendengar alasan itu, para pedagang langsung membantah dengan suara lantang dan tak beraturan. Sampai akhirnya Rahmat kembali berbicara dengan nada rendah.

"Saya ini dulu ketua tim kampanye Bang Ahok. Saya tidak minta apa-apa, tapi mohon perhatikan nasib kami, para pedagang ini. Kalau dibongkar, kami mau ke mana untuk berdagang?" kata Rahmat.

Mendengar itu, nada bicara Ahok mulai meninggi. Mantan Bupati Belitung Timur itu menegaskan, peristiwa tersebut tidak akan berpengaruh pada suara yang didapat pada pilkada nanti.

"Bagi saya sederhana, ngomong jujur ya, Anda tidak pilih saya pun, saya tidak peduli. Bagi saya, saya dipilih jadi Gubernur di Jakarta demi mengatasi Jakarta tidak banjir dan macet. Kalau memang saya harus selesaikan itu, saya harus dorong itu," tegas Ahok.

Seorang pedagang bernama Lubis menjelaskan, tempat mereka berdagang saat ini tidak pernah banjir. Banjir justru ada di PD Pasar Jaya. Tapi alasan itu langsung dibantah Ahok.

"Makanya, saya bilang sungai ini kan nyambung. Saluran di sini nggak bisa ngalir. Itu tidak ada, karena kalian tutup kan," terang Ahok.

Para pedagang rupanya tetap bersikeras tidak ada yang salah dengan lokasi mereka berdagang. Ahok pun memilih melihat data lebih cermat untuk memutuskan hal ini.

"Saya akan lihat petanya dulu lah ya," ujar Ahok sambil meninggalkan para pedagang. (Ali/Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.