Sukses

Polisi: Pria Diduga 'Otak' Teror Bom Bangkok Kabur ke Turki

Polisi Thailand menduga kuat bahwa Abudusataer Abudureheman adalah otak di balik teror bom Bangkok yang menewaskan 20 orang.

Liputan6.com, Bangkok - Kepolisian Thailand mengumumkan bahwa tersangka utama teror bom Bangkokdiduga kuat sudah terbang ke negara lain.

"Seorang pria diduga tersangka utama dalam pemboman mematikan kuil Bangkok pada Agustus lalu telah melarikan diri ke Turki," kata polisi Thailand seperti dikutip dari BBC, Selasa (15/9/2015).

Mereka menduga kuat, bahwa Abudusataer Abudureheman adalah otak di balik teror bom Bangkok yang menewaskan 20 orang.

"Berdasarkan informasi yang dihimpun kepolisian negara itu dan pejabat Bangladesh, tersangka Abudusataer Abudureheman meninggalkan Bandara Bangkok malam sebelum ledakan pada 17 Agustus menuju Bangladesh. Diduga ia ke China," kata polisi setempat seperti dikutip dari Chicago Tribune, Selasa (15/9/2015).

Pihak berwenang Bangladesh -- berdasarkan catatan keimigrasian -- mengatakan Abudurehema n atau juga dikenal dengan nama Ishan bertolak ke India dua pekan berikutnya.

Juru bicara kepolisian Thailand, Prawut Thavornsir Abudureheman mengatakan pria dari Provinsi Xinjiang itu kemudian melanjutkan perjalanan dari New Delhi, melewati Abu Dhabi dengan tujuan Istanbul, Turki.

Pria ini diduga kuat sebagai otak teror bom Bangkok. (PressTV.ir)

"Dia berangkat ke Dhaka pada 30 Agustus menuju Delhi ... Dari Delhi, lanjut perjalanan ke Abu Dhabi, dan dari sana ke Istanbul tanggal 31 Agustus. Itu tujuan akhirnya," kata Thavornsir.

Ia adalah pria Muslim kedua dari Xinjiang yang dijadikan tersangka dalam pengeboman yang menewaskan 20 orang. Yang pertama ditangkap di perbatasan Thailand-Kamboja awal bulan ini. Untuk melacak tersangka, Thailand mengaku sudah memberitahu Kedutaan Turki di Bangkok.

Sebelumnya, Kepolisian Malaysia menangkap tiga orang diduga terkait ledakan di kuil di ibukota Thailand itu. Mereka adalah dua warga negara Malaysia (pria dan wanita) dan seorang warga Pakistan.

Kepala polisi Malaysia, Khalid Abu Bakar mengatakan, para tersangka belum akan dikirim ke Thailand karena polisi Malaysia masih melakukan penyelidikan. Ia tak memberikan keterangan lebih jauh mengenai penahanan itu.

Sejauh ini, Thailand sudah melancarkan pencarian pelaku dan siapapun yang terlibat dalam teror bom Bangkok yang menewaskan 20 orang dan melukai 120 lainnya.

Polisi sudah menahan 2 tersangka dan mencari orang ketiga yang disebutkan berasal dari kawasan Xinjiang, China. Adem Karadag -- yang kewarganegaraannya masih terus diselidiki, dan Yusufu Meraili -- disebutkan sebagai warga China kelahiran Xinjiang.

Akhir pekan lalu, Thailand menerbitkan surat penangkapan terhadap Abudusataer Abudureheman alias Ishan. Pria berusia 27 tahun asal Xinjiang, kawasan China berpenduduk mayoritas Muslim. Ia dilaporkan meninggalkan Bangkok menuju Bangladesh sehari sebelum serangan, dan polisi meyakini memainkan peran penting dalam serangan itu.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas serangan bom terhadap Kuil Erawan pada 17 Agustus. Namun Thailand menuding bahwa pelakunya adalah sebuah jaringan yang melibatkan orang asing.

(Tnt/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini