Sukses

Gedung di Pekanbaru 'Hilang Ditelan' Kabut Asap

Hasil pengamatan satelit Terra dan Aqua, terjadi peningkatan titik panas di Pulau Sumatera.

Liputan6.com, Pekanbaru - Kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan membuat jarak pandang di sejumlah kabupaten dan kota di Riau hanya hitungan meter. Di Pekanbaru, jarak pandang tidak sampai 50 meter.

Pantauan Liputan6.com, Senin (14/9/2015) sekitar pukul 09.00 WIB, gedung-gedung di pusat Kota Pekanbaru hilang ditelan kabut asap. Salah satunya Kantor Gubernur Riau dan Walikota Pekanbaru di Jalan Jenderal Sudirman.

Semua pengguna jalan memakai masker. Pemakai sepeda motor dan mobil terpaksa menghidupkan lampu utama sebagai penerang jalan.

Sementara 2 alat Indeks Standar Pengukur Udara (ISPU) di Jalan Nangka dan Jalan Jenderal Sudirman sudah mengarah ke level berbahaya, dengan indeks pencemaran sudah di ambang batas.

Berdasarkan data BMKG, jarak sejumlah kabupaten di Riau pada hari ini hanya dalam hitungan meter. Selain di Pekanbaru, jarak pandang di Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu hanya 80 meter, Dumai 50 meter, dan Pelalawan 50 meter.

Hasil pengamatan satelit Terra dan Aqua, terjadi peningkatan titik panas di Pulau Sumatera. Satelit mendeteksi 982 titik panas. Jumlah itu tersebar di sejumlah provinsi yang ada.

"Paling sedikit ada di Provinsi Kepulauan Riau 2 titik, Bengkulu 11 titik panas, Sumatera Barat 18 titik panas dan Bangka Belitung 46 titik panas," jelas Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin.

Sugarin mengatakan, titik panas paling banyak terdapat di Sumatera Selatan, yaitu 618 titik, Jambi 184 titik, Riau 55 titik, dan Lampung 48 titik panas. Titik panas ini diindikasikan sebagai kebakaran hutan dan lahan.

"Untuk di Riau, 55 titik panas menyebar di Indragiri Hilir 1 titik, Kampar 2 titik, Kuansing 13, Indragiri Hulu 17 titik panas dan Pelalawan 22 titik panas. Sedangkan titik api ada sebanyak 36, di antaranya Kampar 2, Kuansing 9, Inhu 11 titik, dan Pelalawan 14 titik api," pungkas Sugarin. (Mvi/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.