Sukses

Soal Tragedi Mekah, Muhammadiyah Anggap Pemerintah Sudah Maksimal

Terjungkalnya crane di Masjidil Haram yang menewaskan sekitar 170 orang menjadi perhatian umat Islam, tak terkecuali di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Musibah terjungkalnya crane atau alat berat di Masjidil Haram, Kota Mekah, Arab Saudi pada Jumat sore 11 September lalu yang menewaskan sekitar 170 orang dan ratusan anggota jemaah terluka, menjadi perhatian umat Islam, tak terkecuali di Indonesia.

Terkait tragedi di Mekah, Wakil Sekretaris Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Ma'rifat Iman pun mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia.

"Iya, (terkait tragedi Mekah) pemerintah sudah bekerja dengan maksimal," ucap Iman di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Minggu 13 September 2015.

Soal wacana menunda pemberhentian ibadah haji dulu hingga renovasi Masjidil Haram selesai, menurut Iman, hal itu sulit dilakukan. Sebab masih ada ibadah umrah.

"Kalau ada yang berpendapat haji ditiadakan dulu, itu kan ada kegiatan umrah. Kalau dihentikan (renovasinya) ya tidak akan selesai nantinya," tukas dia.

Iman pun menjelaskan permasalahan jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekah, karena alam yang bertindak, bukannya masalah kelalaian seseorang.

"Kita enggak bisa katakan musibah itu human error, karena semuanya faktor kondisi alam. Itu musibah karena alam," pungkas Iman. (Ans/Dan)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini