Sukses

PKB Gelar Tahlilan untuk Kakak Kandung Hasyim Muzadi

KH Muchith Muzadi yang merupakan Kakak Kandung Kiyai Hasyim Muzadi adalah salah seorang kiyai sepuh NU.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar tahlilan untuk mendoakan KH Muchith Muzadi yang merupakan salah seorang kiyai sepuh Nahdlatul Ulama (NU), yang wafat pada Minggu 6 September 2015 lalu.

"Kami sangat kehilangan atas wafatnya KH Muchith Muzadi, tokoh NU yang sangat dihormati dan disegani oleh warga NU dan Indonesia pun kehilangan tokoh yang memiliki gagasan dan pandangan kebangsaan yang sangat luas. Karena itu, PKB menggelar tahlilan khusus untuk beliau," kata Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dalam keterangan rilisnya, Jumat 11 September 2015 malam.

Menurut pria yang akrab disapa Cak Imin ini Muhaimin, KH Muchith Muzadi yang tak lain kakak kandung mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi ini adalah tokoh ulama dan pejuang yang tak mengenal lelah yang dihormati, disegani dan dicintai oleh seluruh warga NU. KH Muchith Muzadi juga salah satu deklarator PKB.

"Ketauladanan, kesederhanaan, keikhlasan dan gagasan dan pemikirannya yang brilian untuk Nahdlatul Ulama, diharapkan mampu menjadi warisan nilai bagi generasi penerus NU. Beliau sangat ikhlas dan rendah hati," ujar Cak Imin.

Selain itu, Cak Imim menuturkan, kiyai yang akrab disapa Mbah Muchith ini semasa hidupnya juga dikenal sebagai konseptor ulung dan ideolog di balik beragam kabijakan strategis NU. Terutama dalam masalah-masalah keagamaan dan kebangsaan.

"Beliau juga telah dengan penuh perjuangan dan keikhlasan menuntaskan hubungan Islam dengan Negara dan mencari rumusan pembaruan pemikiran Islam dan strategi pengembangan masyarakat NU," tutur dia.

Menurut Cak Imin, NU dan bangsa Indonesia kehilangan tokoh besar, yang selalu berada di balik layar dan menjadi pemantik perubahan besar bagi bangsa Indonesia. "Kami mendoakan semoga beliau khusnul khotimah, semua pemikiran serta perjuangannya untuk umat bermanfaat bagi bangsa Indonesia," tandas Cak Imin.

Acara yang digelar di Kantor DPP PKB ini dihadiri oleh seluruh pengurus Pimpinan PKB dan kader PKB yang menjadi anggota DPR RI.

Di NU, Mbah Muchith pernah menjabat sebagai Sekretaris GP Ansor Jogjakarta (1961-1962), Sekretaris GP Ansor Kabupaten Malang dan Sekretaris PCNU Jember (1968-1975). Dia juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua PCNU Jember (1976-1980), pengurus LP Ma’arif PWNU Jatim (1980-1985), Wakil Rais Syuriyah PWNU Jatim (1992-1995), Rais Syuriyah PBNU (1994-2004), dan Mustasyar PBNU sejak Muktamar NU ke-31 Boyolali (2004).

Di organisasi NU, keterlibatan Mbah Muchith sangat besar dalam perumusan konsep menjelang Muktamar di Situbondo tahun 1984 yang kemudian memutuskan khittah jam’iyyah NU, kembalinya NU ke kancah perjuangan, meninggalkan dunia politik praktis. Bersama KH Achmad Shiddiq, Rais Aam Syuriyah PBNU (1984-1989), Kiai Muchith sering disebut sebagai sosok yang mewarnai pemikiran dan gagasan Kiai Achmad Shiddiq. (Fiq/Ron)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini