Sukses

Pembunuh WN Jepang di Kasablanka Telah Lama Rencanakan Aksinya

Pelaku menilai korban gampang dirampok dan mempelajari keseharian korban.

Liputan6.com, Jakarta - Tersangka pembunuh warga Jepang Yoshimi Nishimura, Mursalim, mengaku sudah lama merencanakan perampokan di kamar apartemen Casa Grande, Kasablanka, Kuningan, Jakarta Selatan, yang dihuni wanita 28 tahun itu. Pria yang bekerja sebagai satpam apartemen itu merencanakan aksinya dengan sengaja merusak rumah kunci kamar Yoshimi.

Setiap mendapat jadwal jaga, Mursalim menyumpal lubang rumah kunci menggunakan potongan kertas berkali-kali.

"Pelaku menilai korban gampang dirampok. Jadi dia mempelajari keseharian korbannya. Tujuan dia menyumpal rumah kunci dengan kertas, supaya korban nanti kesulitan membuka dan minta tolong padanya," jelas Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (11/9/2015).

Rencana Mursalim pun berhasil. Setiap dia menyumpal kertas ke lubang rumah kunci, Yoshimi pun turun ke lobi apartemen dan minta tolong kepadanya untuk membenarkan rumahan kunci yang rusak.

Kesempatan itu dipakai ayah beranak satu ini untuk mengamati kondisi kamar Yoshimi. Wanita Jepang itu pun tak merasa curiga karena Mursalim kerap menolongnya.

"Pelaku tiga kali merusak rumahan kunci itu, dua kali dia belum beraksi, hanya mengamati. Ketiga kali, mungkin merasa ini waktu yang tepat, pelaku kemudian melakukan perampokan. Tapi karena korban melawan, akhirnya korban dihabisi," terang Tito.

Pria asal Lampung 25 tahun itu mengaku mencekik korban hingga tewas, lalu menggasak harta berharga korban yaitu ponsel, uang tunai Rp 7 juta dan sejumlah mata uang asing yang jika dikonversikan ke rupiah bernilai Rp 19 juta.

Ditangkap Saat Dalam Perjalanan

Mursalim berhasil dibekuk polisi pada Kamis, 10 September 2015. Dia mengakui perbuatan biadabnya membunuh Yoshimi yang tinggal di apartemen tersebut sejak tiga bulan terakhir.

"Kita dapat memfokuskan pelakunya adalah Mursalim sejak olah TKP (tempat kejadian perkara), pengumpulan alat bukti di TKP, keterangan saksi, bukti lain dan petunjuk," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal.

Warga Jalan Madrasah RT 03 RW 05 Nomor 7 Ciracas Jakarta Timur itu ditangkap, saat sedang dalam perjalanan dari kampung halamannya, Lampung, menuju Jakarta dengan bus. Iqbal mengatakan, polisi semakin yakin Mursalim sebagai pelaku pembunuhan saat melacak ponsel Yoshimi yang hilang. Ponsel itu ditemukan di kamar kos Mursalim.

"Anggota lacak handphone korban dan ternyata ditemukan alamat kos pelaku. Lalu mencocokkan data diri tersangka. Saat ini tersangka sedang dibawa ke Polda," jelas Iqbal.

Yoshimi ditemukan tidak bernyawa di apartemennya, kawasan Kasablanka, Jakarta Selatan. Jasad korban pertama kali ditemukan sopir yang biasa menjemputnya dengan sekuriti apartemen, Senin 7 September 2015 sekitar pukul 09.30 WIB. Saat ditemukan, kondisi jenazah sudah mulai membusuk.

Saat diidentifikasi, polisi menemukan bekas luka jeratan tali di leher wanita itu. Diduga kuat, Yoshimi tewas dibunuh. Jasadnya kini disemayamkan di RSCM untuk keperluan otopsi. (Sun/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.