Sukses

Penembak Gedung ESDM Profesional?

Penembakan gedung SDM diduga dilakukan dengan senjata api jenis pistol rakitan.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih mengusut kasus penembakan di ruangan lantai 4 Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kuningan, Jakarta. Salah satu yang menjadi perhatian ialah sosok sang penembak.

Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian, sejauh ini tim penyidik telah menemui beberapa dugaan kalau penembak melakukan aksinya di jalan layang (fly over) Kampung Melayu-Tanah Abang di sekitar kawasan Kasablanka.

‎"Yang jaraknya dari titik itu lebih kurang, dari jalan layang ke kaca yang ditembak hampir 40 meter," ujar Tito di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, (11/9/2015).

‎Berdasarkan jarak penembak dengan gedung ESDM, ia menduga penembakan dilakukan dengan senjata api jenis pistol rakitan.

"‎Ini bisa dilakukan dengan menggunakan jarak tembak pistol, kemudian dari anak pelurunya, kalibernya itu diduga jenis pistol. Kemudian kemungkinan besar adalah jenis rakitan, dilihat dari alur dan galangannya," jelas Tito.

Apakah penembak merupakan seorang profesional? Tito mengaku penyidikan belum sampai pada tahapan tersebut. Dengan jarak tembak dan dugaan jenis pistol yang digunakan, ia mengira penembakan dapat dilakukan oleh seorang yang bukan profesional.

"‎Jaraknya kan lebih kurang 40 meter, menurut saya untuk jenis pistol tidak harus orang profesional ya. Apalagi kaca," ucap dia. ‎

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol M Iqbal sebelumnya mengatakan, tembakan diarahkan ke lantai 4 gedung. Hal itu ditandai dengan adanya kaca pecah bekas terjangan peluru.

"Ada pecahan kaca di salah satu ruangan lantai 4," kata Iqbal saat dikonfirmasi.

‎Iqbal menambahkan, pihaknya terus mendalami kasus ini. Dari hasil penyelidikan di lokasi kejadian, petugas menemukan proyektil peluru. "Saat olah TKP petugas menemukan proyektil peluru," tambah Iqbal.

Penembakan itu terjadi Kamis sekitar pukul 12.00 WIB. Petugas gabungan dari Polda Metro dibantu Polrestro Jakarta Selatan langsung menuju lokasi untuk menyelidiki kasus tersebut lebih lanjut. (Ali/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini