Sukses

Diwawancara TV China, Ahok Buka-bukaan Soal Tujuan Jadi Gubernur

Setiap pertanyaan dari reporter CCTV pun dijawab dengan bahasa China yang sangat lancar oleh Ahok.

Liputan6.com, Jakarta - Ketegasan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, ternyata tidak hanya kencang di Ibukota atau seantero Tanah Air. Namun, kegarangan tersebut sudah mulai terdengan sampai luar negeri.

Sebuah media tersohor di China, CCTV-4, bahkan secara khusus mengangkat profil dari Ahok. Mereka mewawancarai Ahok di tempat kerjanya di Balai Kota Jakarta.

Ada yang menarik dalam tayangan tersebut. CCTV-4 sama sekali tidak memanggil Ahok dengan nama panggilannya atau aslinya. Mereka lebih memilih menggunakan nama China Ahok, Zhōng Wànxué.

Tidak cuma itu, di saat wawancara, alih-alih menggunakan bahasa Indonesia atau Inggris, Ahok malah memamerkan kemampuannya berbahasa China. Setiap pertanyaan dari reporter CCTV pun dijawab dengan bahasa China yang lancar oleh Ahok.

Pada kesempatan wawancara itu Ahok menceritakan bagaimana dia bisa 'tercebur' di dunia politik. Dari menjadi Bupati di Belitung Timur, Anggota DPR, Wakil Gubernur Jakarta diceritakan secara ringkas oleh mantan Politisi Partai Gerinda ini.

"Ayah saya pernah berkata lebih baik jadi pejabat negara dibanding jadi pengusaha. Saya pun bertanya kenapa? (Ayah Ahok menjawab) Jika kamu punya uang Rp 1 miliar, kamu bisa menolong 9 ribu orang tapi tidak bisa tiap bulan," ucap Ahok dalam wawancara dengan CCTV, Rabu  (9/9/2015).

"Jika kemampuan kamu menolong 2 ribu orang tapi di kampungmu ada 9 ribu orang (yang perlu ditolong), bagaimana cara menolong? Nah itulah tugas dari pejabat negara," ujar dia.

Di akhir wawancara, Ahok menuturkan pada CCTV-4 bahwa tugasnya untuk menemukan solusi masalah Jakarta yang begitu banyak tidaklah mudah. Apalagi waktunya bertugas kurang lebih tersisa 3 tahun.

Namun demikian, dia yakin bisa menyelesaikan tugas-tugas dan pekerjaan rumah itu dengan sebaik-baiknya walau harus kejar-kejaran dengan waktu. (Ger/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini