Sukses

Australia Setuju Terima Tambahan 12 Ribu Pencari Suaka Suriah

Australia akan bergabung dalam serangan udara pimpinan AS melawan ISIS.

Liputan6.com, Canberra - Pemerintah Australia mengumumkan pada Rabu akan mengambil tambahan 12.000 pengungsi Suriah. Negeri Kanguru ini juga bergabung dalam tim serangan udara pimpinan AS melawan ISIS.

Setelah berada di bawah tekanan untuk meningkatkan kemurahan hati Australia, Perdana Menteri (PM) Tony Abbott akhirnya luluh. Pemerintahannya akan menerima jumlah pencari suaka lebih banyak.

Sebelumnya, PM dari Partai Liberal ini baru menyatakan akan menambah porsi pencari suaka Suriah dari total angka yang sebelumnya telah ditentukan, yaitu 13.750.

Kini, PM Abbott akhirnya mau menerima tambahan 12.000 pengungsi dari Suriah. 

Namun, tambahan ini sekedar untuk menampung mereka. Tidak akan ada pemberian status permanen. Australia juga akan berfokus mengambil pencari suaka wanita, anak-anak dan keluarga dari kaum minoritas yang teraniaya. 

"Saya ingin tekankan, hanya wanita, anak-anak dan keluarga dari kaum teraniaya, yang hanya kami terima," kata Abbot dalam keterangan persnya Rabu (9/9/2015) seperti dikutip dari Sidney Morning Herald.

Pemerintah Abbott juga berencana untuk menyediakan dana tambahan sekitar US$40 juta untuk badan pengungsi PBB dengan fokus pada membantu situasi di Turki, Lebanon dan Yordania.

Beberapa anggota parlemen, termasuk Sarah Henderson dan Brett Whiteley, mengucapkan terima kasih kepada Abbott karena telah mendengarkan aspirasi mereka.

Abbott juga mengatakan bahwa pesawat tempur Super Hornet Australia akan bergabung serangan bom di Suriah, memperluas misi mereka yang ada di luar perbatasan Irak.

Pemerintah telah mengisyaratkan bahwa Australia akan berusaha untuk membenarkan legalitas keikutsertaan ini dengan mendukung Irak atas serangan terhadap ISIS, yang tidak menghormati perbatasan. PM Abbott juga menekankan langkah itu hanya akan menargetkan ISIS , bukan rezim Assad di Suriah.

Australia saat ini memiliki 330 tentara di Irak pada misi pelatihan selama 2 tahun, untuk membantu pasukan lokal yang berperang melawan ISIS.

Pemerintah Australia menerima permintaan resmi dari AS, untuk bergabung dengan operasi udara terhadap ISIS di Suriah akhir bulan lalu.

Partai Buruh Australia, sejauh ini belum sepenuhnya mendukung serangan udara ini. Tapi ketua partai tersebut, Bill Shorten, sebelumnya pernah mengatakan bahwa ISIS adalah organisasi jahat yang melakukan genosida. (Rie/Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini