Sukses

Korsel-Korut Setuju Adakan Reuni Keluarga

Korea Utara dan Korea Selatan telah sepakat untuk mengadakan reuni yang langka bagi keluarga yang terpisah oleh perang.

Liputan6.com, Seoul - Korea Utara dan Korea Selatan telah sepakat untuk mengadakan reuni yang langka bagi keluarga yang terpisah oleh perang.

Menurut Korsel, pertemuan akan berlangsung pada bulan Oktober di sebuah resor pegunungan di Korea Utara, seperti dikutip dari BBC Selasa (8/9/2015)

Keputusan ini merupakan bagian dari kesepakatan bulan lalu, setelah kedua Korea mengakhiri ketegangan yang dipicu oleh ledakan ranjau darat perbatasan yang melukai dua tentara Korea Selatan.

Ribuan keluarga Korea telah dipisahkan saat Perang Korea berakhir pada tahun 1953. Banyak di antara mereka hanya sedikit berkomunikasi atau bahkan tidak ada kontak sama sekali ejak perang usai.

Wartawan BBC Stephen Evans di Seoul mengatakan reuni, yang dimulai pada tahun 1988, awalnya akan dijadikan momen tahunan. Namun, seringkali dibatalkan dalam beberapa tahun terakhir akibat hubungan compang-camping kedua negara ini. Reuni akan sangat emosional bagi anggota keluarga yang pernah belum melihat satu sama lain dalam beberapa dekade.

Korsel-Korut Setuju Adakan Reuni Keluarga. Reuni tahun 2010 (Reuters)

Reuni kali ini adalah reuni pertama setelah Februari 2014 dan reuni ke-20 seteltah pertemuan bersejarah Utara-Selatan pada tahun 2000 untuk merefleksikan "persepsi yang sama antara Korea Selatan dan Utara dalam menjembatani isu kemanusiaan," demikian yang tertulis dalam pernyataan resmi dari Seoul.

Sekitar 66.000 warga Korea Selatan berada di daftar tunggu untuk melihat keluarga mereka. Banyak di antara mereka yang telah berusia 80 atau 90-an tahun.

Reuni mendatang, dijadwalkan akan diadakan di resor Gunung Diamond di Gunung Kumgang, Korea Utara 20-26 Oktober. Akan ada 100 orang dari masing-masing negara yang bertemu sanak keluarga.

Keputusan reuni ini muncul setelah para pejabat Palang Merah dari kedua negara mengadakan pembicaraan awal pekan ini di desa perbatasan Panmunjom.

Komunikasi antara kerabat di perbatasan sangat terbatas dan nyaris tidak ada. Kedua Korea secara teknis masih berperang. Karena, mereka mengakhiri perang dengan genjatan senjata. (Rie/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini