Sukses

Sosok Miliarder Mesir Berhati Mulia Pembeli Pulau untuk Pengungsi

Membludaknya jumlah pengungsi ke beberapa negara menarik perhatian seorang miliarder Mesir yang memiliki kekayaan US $ 3,1 miliar.

Liputan6.com, Kairo - Membludaknya jumlah pengungsi ke beberapa negara menarik perhatian seorang miliarder Mesir berhati mulia. Ia adalah Naguib Sawiris.

Sawiris merupakan kepala eksekutif Orascom TMT, yang mengoperasikan jaringan telepon seluler di sejumlah negara-negara Afrika Timur Tengah ditambah Korea serta jaringan komunikasi bawah laut. Dia juga memiliki sebuah saluran televisi Mesir.

Ia tercatat memiliki kekayaan bersih US $ 3,1 miliar (pada Mei 2015) atau sekitar Rp 43,736 triliun.

Sosok pengusaha kaya ini menawarkan ratusan ribu orang yang melarikan diri dari Suriah dan negara konflik lainnya, sebuah tempat tinggal. Ia sendiri yang berencana membelikan pulau di Yunani atau Italia, untuk mereka.

"Yunani atau Italia, juallah sebuah pulau kepadaku, aku akan memerdekakannya dan menjadikannya sebagai rumah untuk para imigran. Lalu memberikan mereka pekerjaan untuk membangun negara baru itu," kata Naguib Sawiris mengumumkan inisiatifnya di Twitter seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (7/9/2015).

I found a name for the Island "ILAN "the young Syrian child thrown on turkish shore by the sea to remind us ! Now i need to find the Island!

— Naguib Sawiris (@NaguibSawiris) September 5, 2015

Komentar Sawiris mengemuka beberapa hari setelah gambar memilukan bocah Suriah Aylan Kurdi yang ditemukan tak bernyawa terdampar di pantai Turki akibat tenggelam di Mediterania.

Lebih dari 2.300 orang tewas di laut berusaha untuk mencapai Eropa sejak Januari, banyak dari mereka Suriah yang melarikan diri dari konflik selama 4,5 tahun di negara mereka.

Dalam sebuah wawancara televisi, Sawiris mengatakan ia akan mendekati pemerintah Yunani dan Italia terkait rencananya membeli pulau.

Ketika ditanya apakah ia yakin rencananya bisa terwujud. "Tentu saja bisa. Mereka memiliki puluhan pulau yang sepi dan bisa menampung ratusan ribu pengungsi," jawab Sawiris.

Sawiris mengatakan, sebuah pulau di lepas pantai Yunani atau Italia diperkirakan memakan biaya antara US$ 10 juta dan US$ 100 juta. Tetapi menurutnya, yang utama adalah investasi di bidang infrastruktur.

"Akan ada tempat penampungan sementara untuk orang-orang itu (para pengungsi), lalu mereka akan dipekerjakan untuk membangun perumahan, sekolah, universitas, rumah sakit. Jika kondisi kampung halaman mereka sudah membaik, siapa pun yang ingin kembali dipersilahkan," kata Sawiris yang keluarganya mengembangkan resor populer di pantai Laut Merah Mesir, El Gouna.

Sawiris juga mengakui, rencana tersebut pasti akan menghadapi tantangan. Termasuk kemungkinan kendala membujuk Yunani atau Italia, untuk menjual sebuah pulau dan mencari tahu peraturan yurisdiksi serta adat istiadatnya.

"Orang-orang yang berada di tempat penampungan itu nantinya akan diperlakukan secara manusiawi. Tak seperti perlakuan terhadap mereka saat ini, yang diperlakukan seperti binatang ternak," jelas Sawiris.

(Tnt/Rie)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini