Sukses

Heboh UGM Bayar Donor Sperma Rp 50 Ribu Paling Sedot Perhatian

Kepada mahasiswa, pihak kampus menjanjikan uang insentif bagi yang bersedia menyumbangkan spermanya melalui masturbasi.

Liputan6.com, Jakarta - Warga Yogyakarta dihebohkan dengan pengumuman penelitian sperma yang kabarnya tengah dilakukan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM). Pihak kampus disebut menjanjikan insentif sebesar Rp 50 ribu kepada para mahasiswa yang bersedia menyumbangkan alias mendonasikan spermanya lewat cara masturbasi.

Tentu saja informasi itu menyedot perhatian pecinta Liputan6.com sepanjang Minggu 6 September 2015. Selain itu, ada berita unik tentang nama seseorang. Di Jepara, ada seseorang bernama tanda baca, Titik.

Nah, berita apa lagi yang masuk kategori informasi terfavorit. Berikut 5 kabar paling hits yang dihimpun Liputan6.com, Senin (7/9/2015):

1. Heboh UGM Bayar Donor Sperma Rp 50 Ribu

Melalui pesan singkat, kabar itu menyebar. Warga Yogyakarta pun menjadi heboh setelah membaca informasi tentang pengumuman penelitian sperma yang kabarnya tengah dilakukan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM).

Pihak kampus disebut menjanjikan insentif sebesar Rp 50 ribu kepada para mahasiswa yang mau menyumbangkan alias mendonasikan spermanya lewat cara masturbasi.

Bagaimana pesan singkat tersebut? Selengkapnya, klik di sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Nama Unik

2. Nama Unik Lagi, N dan . (Titik)

Nama-nama unik terus bermunculan. Setelah ada nama Tuhan, Saiton, Malaikat, D, dan Andy Go To School, di Jepara ternyata ada kakak beradik dengan nama unik, yakni N dan tanda baca . (titik).

Nama itu bukan inisial, namun nama resmi yang tercatat di semua kartu identitas.

Mereka adalah anak pasangan Ali Mas'ud dan Kismawati, warga Dukuh Sidang RT 39 RW 08 Desa Sinanggul Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara. Anak pertama mereka diberi nama N. Nama yang dimiliki remaja jebolan sekolah tinggi ilmu keperawatan di Semarang ini pernah tercatat di Museum Rekor Indonesia sebagai nama terpendek di Indonesia pada tahun 2000.

Ikuti kisah selanjutnya di sini.

3. Kata Setya Novanto dan Fadli soal Muncul di Acara Donald Trump

Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon muncul dalam acara kampanye Donald Trump di Trump Tower, Fifth Avenue, New York, Kamis 3 September 2015 pukul 13.00 waktu setempat. Kemunculan keduanya menuai kecaman dari sejumlah kalangan.

Pimpinan DPR itu menegaskan, kehadirannya dalam kampanye Donald Trump terjadi setelah pertemuan dengan sang pengusaha di lantai 26 Trump Plaza. Pertemuan digelar untuk membangun jaringan dan memperkuat investasi Trump di Indonesia.

"Pertemuan dilakukan di lantai 26 Trump Plaza. Setelah itu Delegasi diajak turun ke lantai dasar serta melihat acara konferensi press. Sebagai orang timur yang memiliki kesantunan, ajakan tersebut dipenuhi. Bukan sebagai bentuk dukungan politik," kata Juru Bicara Pimpinan DPR, Nurul Arifin kepada Liputan6.com di Jakarta.

Selengkapnya.

3 dari 3 halaman

Sosok Shamsi Ali

4. Sosok Imam Shamsi Ali yang Diancam Somasi Fadli Zon

Nama Imam Shamsi Ali menjadi sorotan usai menuangkan keprihatinannya atas langkah pimpinan DPR hadir dalam konferensi pers kandidat calon Presiden AS, Donald Trump. Berkat postingan di akun Facecook miliknya, dia pun disomasi Wakil Ketua DPR Fadli Zon, yang turut hadir dalam acara Donald Trump tersebut.

Lalu siapa sebenarnya Shamsi Ali?

Pria yang terlahir dengan nama Muhammad Utteng Ali ini adalah pemimpin komunitas muslim di New York City, Amerika Serikat. Dia juga imam di masjid terbesar yang berlokasi di 96th street and 3rd AV Manhattan.

Selengkapnya.

5. Tujuh Pasang Turis Asing Nikah Massal Pakai Adat Jawa

Tugu Yogyakarta menjadi saksi bagi bertautnya cinta 11 pasangan pengantin. Peserta nikah massal ini tampil cantik dan tampan dibalut dengan busana serta riasan khas Jawa.

Di antara para pengantin tersebut nampak wajah-wajah turis asing berkulit putih serta berhidung mancung. Memang 7 di antara 11 pasangan pengantin itu merupakan warga negara asing (WNA). Sementara 4 lainnya adalah warga negara Indonesia (WNI).

Kesebelas pasangan ini menikah secara bersama-sama dalam acara 'Nikah Putih di Pal Putih' dengan bantuan Forum Ta'aruf Indonesia (Fortais). Acara pernikahannya saja bertemakan 'Migunani tumrape liyan' alias bermanfaat untuk orang banyak.

Selengkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini