Sukses

Cerita Pilu Ki Soleh Saat Ngojek Ditipu Penumpang

Ia bercerita pernah 2 kali diperdaya penumpang nakal karena sifatnya mudah percaya orang lain.

Liputan6.com, Jakarta - Ada saja orang yang mengambil keuntungan dari kebaikan atau keluguan orang lain. Seperti cerita Ki Soleh (65) pengemudi ojek pangkalan yang menerapkan tarif seikhlasnya.

Ia bercerita pernah 2 kali diperdaya penumpang nakal karena sifatnya mudah percaya orang lain. Kejadian pertama sekitar tahun lalu, saat tengah melintas di depan Mal Taman Anggrek pukul 08.00 pagi, seorang penumpang wanita mengenakan baju setelan rapi menghampirinya.

"Dia naik dari Mal Taman Anggrek. Saya tanya 'Neng mau kemana?' Katanya ke Tangerang," kata Ki Soleh kepada Liputan6.com di rumahnya, Sawangan, Depok, Jumat (4/9/2015).

Meskipun cukup jauh, lelaki yang sudah tak gagah lagi itu bersedia mengantar si perempuan ini. Tidak baik, pikirnya, bila menolak rejeki. Motor bebeknya pun digeber menuju Tangerang. Sang kakek bercucu 9 ini tak menaruh curiga.

"Sudah sampai di Tangerang, dia bilang mau balik lagi ke mal itu naik ojek saya. Saya mah ayo saja," sambung Ki Soleh sambil menyerngitkan dahi. Ia berusaha mengingat saat-saat dirinya ditipu.

Sampai di Mal Taman Anggrek, perempuan itu meminta izin untuk meminjam ponselnya dan terlihat sedang gusar. Perempuan itu beralasan hendak menelepon temannya di dalam mal. Karena penampilan dan tutur bahasa perempuan ini baik dan sopan, Soleh pun meminjamkan ponselnya.

"Kalau saya ingat-ingat memang sepanjang jalan dia sibuk main HP terus. Dia bilang 'Pak saya pinjam HP-nya sebentar', saya jawab 'Tapi HP saya butut neng'. Katanya nggak apa-apa cuma buat telepon temannya," jelas Soleh sambil menirukan percakapannya kala itu.

Ia pun menunggunya di luar. Namun sang wanita itu tak kunjung mengembalikan ponselnya. Mulai curiga, Ki Soleh pun mencari perempuan itu kepada sekuriti mal.

"Kata sekuriti dia nggak lihat dan mungkin perempuan itu sudah pergi. Di situ saya pikir 'Wah saya ditipu'. Udah nggak dibayar, HP melayang," kenang dia.

Pengalaman kedua ditipu saat mengangkut pelajar SMA yang minta diantar ke sekolah. Setelah sampai tujuan, pelajar itu masuk ke gerbang dan memintanya menunggu dengan alasan ingin mengambil uang untuk bayar ongkos ojek dari temannya. Dan pelajar itu tak kunjung keluar dari gerbang.

"Namanya anak sekolah, pakai seragam. Saya percaya saja. Kalau saya prinsip hidup itu sabar membawa barokah," tandas mantan pengusaha kaca dan mebel ini. (Ali/Nda)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini