Sukses

Ahok Undang Buruh Demo di Balaikota Jakarta

Ahok menyiapkan kawasan Monas untuk jadi lokasi unjuk rasa. Seluruh massa dari berbagai elemen buruh diizinkan berorasi di Monas.

Liputan6.com, Jakarta - Buruh dari berbagai serikat pekerja menggelar unjuk rasa besar-besaran hari ini. Selain menyampaikan aspirasi kepada presiden, para buruh berniat menyampaikan aspirasi ke Menteri Kesehatan dan Menteri Tenaga Kerja dengan longmarch ke kantor kementerian tersebut.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai rencana itu mengganggu roda ekonomi Ibukota, terlebih saat ini perekonomian sedang lesu.

Karena itu, Ahok menyarankan buruh untuk berdemo di Balaikota Jakarta saja. Nanti, Menaker dan Menkes yang datang ke balaikota untuk mendengar aspirasi buruh.

"Saya tawarkan jangan ke jalanan, macet, ekonomi rusak. Enggak apa-apa ke balaikota kalau mau nyampaikan apa-apa. Jadi menterinya saya undang ke balaikota. Kita siapkan makan semua. Buat yang demo enggak, saya siapkan makan buat yang jaga saja," jelas Ahok di Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (1/9/2015).

Demonstrasi kali ini memang sedikit berbeda. Massa biasanya memenuhi jalan ibukota. Jalan Medan Merdeka Utara dan Jalan Medan Merdeka Barat selalu jadi korban penutupan jalan karena banyaknya buruh yang berdemo di depan Istana Negara.

Kini, Ahok menyiapkan kawasan Monas untuk jadi lokasi unjuk rasa. Seluruh massa dari berbagai elemen buruh diizinkan masuk ke Monas dan menyampaikan aspirasi.

"Saya kira kita uji coba pertama kali demo kita lokalisir, kita taruh dalam Monas, ada pager semua," tutup Ahok.

Sebelumnya, lokalisasi pendemo di taman merupakan inovasi Ahok agar arus lalu lintas Jakarta tidak bertambah macet ketika ada demonstrasi. Ahok mengadopsi cara ini dari London, Inggris.

"Konsep di Inggris orang ada taman. Jadi saya kira mungkin salah satu Monas untuk mereka, di situ siapin toilet segala macam, ambulans. Orang demo kan cuma pengin masuk tv saja kan supaya bisa ngomong," ucap Ahok, Senin 31 Agustus 2015. (Bob/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini