Sukses

Walikota KL: Demo Besar Malaysia Tak Timbulkan Kerusakan Properti

Pendemo yang membentuk lautan manusia berwarna kuning itu berjalan di ibukota Malaysia 2 hari kemarin.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Akhir pekan kemarin, 29-30 Agustus 2015, demo besar-besaran melanda Malaysia. Kelompok Bersih 4.0 menguningkan 3 wilayah di Negeri Jiran.

Meski para pesertanya diperkirakan mencapai ribuan orang dalam demo selama 2 hari itu, tak ada laporan mengenai kerusakan infrastruktur kota. Hal tersebut disampaikan oleh Walikota Kuala Lumpur, Datuk Mhd Amin Nordin Abd Aziz, atas klaim yang beredar bahwa acara tersebut mengakibatkan perbaikan properti rusak Balai Kota yang menghabiskan jutaan ringgit.

Mhd Amin mengatakan, sejauh ini hanya biaya bersih-bersih yang mereka keluarkan. Ia menambahkan bahwa pihak Balai Kota akan mengklaim biaya ini dari penyelenggara Bersih 4.

"Sejauh ini saya tak menerima (laporan) atas kerusakan infrastruktur. Petuga bekerja membersihkan lingkungan (tanaman, pohon), yang dananya akan kita klaim melalui DBKL (Dewan Bandaraya Kuala Lumpur)," tutur Mhd Amin seperti dikutip dari Malay Mail Online Senin (29/8/2015).

"Jika ada yang lain (kerusakan), DBKL akan memperkirakan biayanya. Tapi saya rasa tak ada sesuatu yang rusak parah. Kami akan mencari tahu lebih lanjut setelah situs telah dibersihkan," tambah dia.

Tidak kurang dari 30.000 orang yang berdemonstrasi di seluruh Negeri Jiran. Mereka menuntut agar Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengundurkan diri.

Pendemo yang membentuk lautan manusia berwarna kuning itu berjalan di ibukota Malaysia. Ada yang membawa bendera Malaysia dan yang lainnya terlihat memegang spanduk berisi protes.

Ada 5 tuntutan lain yang disuarakan para demonstran. Kelima tuntutan tersebut yaitu pemilihan umum yang bebas dan adil, pemerintah yang transparan, hak untuk berdemonstrasi, diperkuatnya sistem parlementer, serta diselamatkan ekonomi nasional.

Kelompok Bersih berdemo 34 jam di pusat kota dekat Dataran Merdeka pada hari Sabtu 29 Agustus pukul 14.00. Puluhan ribu orang berkumpul di pinggiran wilayah itu sepanjang akhir pekan, sementara ratusan lainnya tidur di jalan-jalan pada malam hari. Aksi itu berakhir damai pada Minggu 30 Agustus malam.

(Tnt/Rie)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini