Sukses

Diduga Bermasalah, Izin Kuburan Mewah San Diego Hills Dievaluasi

Dalam perizinan awal, lahan seluas sekitar 350 hektare itu bukan untuk bisnis pemakaman mewah. Tetapi untuk resort.

Liputan6.com, Karawang - Kemewahannya membuat harga sewa pemakaman San Diego Hills di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, selangit. Hanya orang-orang berkantong tebal yang bisa dimakamkan di kuburan tersebut. Namun baru-baru ini Pemerintah Kabupaten Karawang mengatakan hendak mengevaluasi perizinan pemakaman mewah tersebut karena peruntukan perizinannya diduga bermasalah.

Sekretaris Daerah Pemkab Karawang Teddy Rusfendi Sutisna mengatakan, evaluasi perizinan San Diego Hills yang berlokasi di Desa Wanajaya, Kecamatan Telukjambe Barat itu akan dilakukan oleh dinas teknis.

"BPMPT (Badan Penanaman Modal Pelayanan Terpadu (BPMPT) serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) yang akan mengevaluasi," kataTeddy di Karawang, seperti dikutip dari antaranews, Senin (31/8/2015).

Menurut dia, jika dalam evaluasi terbukti perizinan San Diego Hills bukan untuk bisnis atau usaha pemakaman mewah, maka izin yang dimiliki perusahaan Group Lippo itu bisa dicabut.

Masih kata Teddy, sebenarnya izin bisnis yang dimiliki San Diego Hills tidak hanya berasal dari Pemkab Karawang. Ada pula perizinan yang dikeluarkan dari pemerintah pusat.

"Pemkab Karawang hanya mengeluarkan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dan izin lokasi terkait dengan bisnis pemakaman mewah San Diego Hills itu," ucap Teddy.

Permasalahan perizinan itu sendiri dimunculkan pemerintah pusat yang mempertanyakan dugaan permasalahan izin bisnis pemakaman mewah tersebut.

Permasalahan itu muncul, karena dalam perizinan awal, lahan seluas sekitar 350 hektare itu bukan untuk bisnis pemakaman mewah, tetapi untuk resort.

Keberadaan pemakaman mewah San Diego Hills sudah lama. Karena itu Sekda mempertanyakan sikap pemerintah pusat yang baru tahun ini mempermasalahkan perizinannya.

"Kenapa baru dibuka sekarang permasalahan izin pemakaman mewah San Diego Hills. Kenapa tidak dari dulu saja dipermasalahkan," tandas Teddy. (Sun/Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini