Sukses

Kabut Asap Ganggu Penerbangan ke Lhokseumawe

Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera menyebabkan pesawat Garuda Indonesia tujuan Lhokseumawe tidak bisa terbang.

Liputan6.com, Lhokseumawe - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera menyebabkan pesawat Garuda Indonesia rute Bandara Kualanamu, Sumatera Utara ke Bandara Malikussaleh Lhokseumawe, Aceh tidak bisa terbang.

Jarak pandang yang tidak sesuai standar penerbangan membuat Garuda Indonesia memutuskan untuk tidak terbang ke Lhokseumawe dan penumpang yang sudah membeli tiket akan difasilitasi perjalanan melalui jalur darat.

"Kita tidak mau mengambil risiko, akibat jarak pandang yang terbatas dan kita memutuskan untuk tidak melakukan penerbangan ke Lhokseumawe. Kita tunggu sampai situasinya normal kembali," ujar Station Manager Garuda Indonesia Lhokseumawe, Hardiansyah di Lhokseumawe, Sabtu 29 Agustus 2015.

Hardiansyah mengatakan, pesawat seharusnya berangkat pukul 09.55 WIB dari Kualanamu ke Lhokseumawe. Akan tetapi karena kabut asap membahayakan penerbangan, pihak maskapai memutuskan untuk tidak terbang.

Kalaupun Minggu ini (30/8/2015), situasinya sudah normal maka penerbangan dilanjutkan kembali.

"Untuk berapa lama harus menunggu, kita tidak bisa pastikan karena ini menyangkut masalah bencana. Kita tunggu saja sampai situasinya normal kembali," tutur Hardiansyah.

Jarak Pandang Terbatas

Sementara itu, Kepala Seksi Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Blang Bintang Zakaria mengatakan, kabut asap di Lhokseumawe memang sudah menganggu penerbangan dan jarak pandang yang terbatas.

Zakaria menambahkan, untuk Lhokseumawe jarak pandangnya hanya 3 kilometer, Meulaboh 10 kilometer, Banda Aceh 5 kilometer dan Sabang 4 kilometer, sehingga menyebabkan kabut.

"Kita memprediksikan kabut asap ini bisa bertambah, karena menurut pantauan satelit untuk wilayah Sumatera bagian Selatan belum ada tampak turunnya hujan, sehingga kabut asap ini bisa semakin bertambah karena arah angin menuju Aceh," ujar Zakaria. (Ant/Ado/Vra)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.