Sukses

6 Resep SBY Atasi Krisis Rupiah Paling Populer

SBY membagikan 6 resep untuk mengatasi nilai tukar rupiah yang saat ini makin terpuruk terhadap dolar Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY membagikan 6 resep untuk mengatasi nilai tukar rupiah yang saat ini makin terpuruk terhadap dolar Amerika Serikat. Kabar ini berhasil menjadi berita yang paling banyak dibaca sepanjang Jumat kemarin.

Kabar yang juga menjadi perhatian adalah berita mendalam tentang pria bernama Tuhan dan Syaiton yang turut mencuri perhatian. Demikian pula dengan maskapai Garuda yang harus membayar denda karena keterlambatan bisa jemaah haji.

Top 5 News Selengkapnya:

1. 6 Resep SBY Atasi Krisis Rupiah

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY membagikan 6 resep untuk mengatasi nilai tukar rupiah yang saat ini makin terpuruk terhadap dolar Amerika Serikat. Hal ini disampaikan SBY saat berbincang dengan pemimpin redaksi dari sejumlah media.

"Dari yang didiskusikan tadi, tanpa menggurui, ada sejumlah sasaran yang perlu ditetapkan oleh pemerintah didukung dunia usaha, daerah, dan kita semua," ucap SBY di kediamannya, Cikeas, Jawa Barat, Kamis (27/8/2015).

"Kritik ini sayang pada pemerintah, jangan dipidanakan, untuk kita semua," tambah Ketua Umum DPP Partai Demokrat tersebut.

Resep pertama, SBY meminta agar pemerintah menjaga pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Jangan sampai pertumbuhan yang semula menyentuh 6%, turun terus hingga di bawah angka 4%.

Selengkapnya...

2. Kemunculan Tuhan dan Syaiton

Akhir pekan ini, ranah publik dihebohkan dengan kemunculan Tuhan. Warga Desa Kluncing, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jawa Timur itu mendadak jadi sorotan.

Bagi yang belum kenal tentu tak percaya jika nama Tuhan itu benar-benar namanya.

Rumah Tuhan pun mendadak ramai didatangi orang, pun para pemburu berita.

Tuhan mengaku namanya adalah pemberian almarhum orangtuanya. Dia tak mengerti apa makna dan mengapa diberi nama demikian. "Tidak mengerti ya, ya namanya di kampung, namanya itu ya itu," ucap Tuhan.

Selengkapnya...

3. SBY: Indonesia Belum Masuk Kategori Krisis Ekonomi

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengatakan Indonesia belum masuk kategori krisis, dalam menghadapi gejolak ekonomi yang terjadi. Kondisi sekarang masih jauh dibandingkan dengan krisis 1998.

"Saya katakan negara kita belum masuk periode krisis. Pelemahan dan pelambatan masih bisa diatasi, resources kita masih ada, jalan masih ada. Tidak perlu panik, tenang, itu bagus," ucap SBY di kediamannya, kawasan Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/8/2015) malam.

Menurut Ketua Umum DPP Partai Demokrat tersebut, Indonesia punya pengalaman mengatasi gejolak seperti ini. Hal ini pernah dilalui pada 2008‎ lalu.

SBY menjelaskan, saat itu dirinya masih menjadi presiden dan telah menentukan langkah untuk mengatasi gejolak ekonomi. Pada 15 Oktober 2008, SBY memberikan arahan kepada jajaran menteri, gubernur, swasta, ekonom, dan media bahwa kondisi masih aman.

Selengkapnya...

4. Visa Terlambat, Garuda Kena Denda Rp 452 Juta di Bandara Madinah

Maskapai Garuda Indonesia (GI) harus membayar Rp 452 juta akibat keterlambatan visa ribuan jemaah haji Indonesia. 8 Pesawat maskapai pelat merah yang mengangkut jemaah haji itu terkena penalti dari otoritas bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz (Amma) Madinah.

Manajer Operasional Garuda di Bandara Madinah Saleh Nugraha mengatakan, penalti dijatuhkan akibat Garuda mendarat di luar jatah waktu pendaratan.

"8 Pesawat kami terkena penalti, dendanya sekitar 15.000 riyal setiap pesawat," ujar Saleh kepada Liputan6.com di Bandara Amma Madinah, Arab Saudi, Kamis (27/8/2015).

Saleh menjelaskan, keseluruhan denda dari 8 pesawat tersebut sekitar 120 ribu riyal atau sekitar Rp 452 juta, jika diamsumsikan kurs 1 riyal sama dengan Rp 3.770.

Selengkapnya...

5. SBY: Move On, Saya Optimistis RI Keluar dari Gejolak Ekonomi

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono optimistis Indonesia mampu bangkit dari keterpurukan ekonomi yang terjadi saat ini. Sebab, dia menilai jajaran Kabinet Kerja sudah diisi dengan orang-orang yang lihai di bidangnya.

"Ada JK, ada Rizal Ramli, Darmin Nasution, ada Bu Rini, ada Pak Agus Martowardojo, Pak Bambang, ada Presiden sendiri, ada Bu Megawati mantan presiden di situ. Saya lihat kemampuan tinggi atasi gejolak," tutur SBY, di kediamannya, Cikeas, Jawa Barat, Kamis 27 Agustus 2015 malam.

SBY mengaku sudah mendengar kabar pemerintah akan mengeluarkan paket kebijakan untuk mengatasi gejolak. Dia mengapresiasi hal tersebut.

Ketua Umum Partai Demokrat ini menyarankan agar pemerintah maju terus dengan solusi yang dikeluarkan nanti. Jangan sampai berhenti di tengah jalan karena terpengaruh pro dan kontra.

Selengkapnya...

(Ado/Mar)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.