Sukses

Lukisan Miliaran Rupiah yang Dirusak Bocah Taiwan Palsu ?

Pihak panitia penyelanggara pameran bersikeras semua lukisan yang dipamerkan termasuk yang dirusak oleh anak 12 tahun itu asli.

Liputan6.com, Taipei - Berbagai keraguan muncul atas keaslian lukisan karya Paolo Poporo yang rusak akibat bocah 12 tahun terpeleset beberapa waktu lalu. Gambar berjudul 'Flowers' yang ditaksir seharga US$1,5 juta dipamerkan bersama 55 karya seni lainnya di Taipei.

Namun sebuah laporan dari Taiwan's Apple Daily mengatakan bahwa lukisan itu mempunyai kemiripan dengan lukisan berjudul 'Composizione con vaso di fiori'--sebuah karya yang dihasilkan pada abad ke-17 oleh Mario Nuzzi. Lukisan yang mirip tersebut dimuat dalam katalog rumah lelang Rocca Casa d'Aste terbitan 2012.

Harga tertera dalam katalog tersebut berkisar US$ 40 ribu hingga US$54 ribu atau sekitar Rp 564 juta hingga Rp 762 juta, dan disebut belum belum berhasil terjual.

David Sun, kepala penyelanggara pameran TST Art of Discobery Co bersikeras kedua lukisan itu berbeda.

Namun pembelaan dirinya terhadap pamerannya ini justru mengundang kecurigaan dari pihak profesional dan juga pihak media.

"Dari pandangan seorang profesional, kalau lukisan itu sangat tua dan mahal, mereka seharusnya tidak dipajang atau diletakannya di lingkungan tanpa pengaturan temperatur dan kelembaban yang stabil," kata kurator Sean Hu dari Hu's Art Company yang berpusat di kota Taipei, seperti dikutip dari ABC, Kamis (27/8/2015)

"Ada begitu banyak pertanyaan selain itu. Tak ada ada yang tahu, apakah lukisan itu benar-benar asli atau palsu," tambahnya.

Namun, keterangan Sean Hu ditampik oleh kurator Andrea Rossi yang ikut dalam pameran lukisan tersebut. Ia mengatakan 'Flower' yang dirusak si anak adalah benar karya Paolo Porpora, dan katalog 2012 itu salah meletakan lukisan beserta keterangannya.

"Lukisan itu benar karya Porpora. Yang ada di katalog itu salah," kata Rossi seperti dilaporkan oleh Focus Taiwan.

Ketika media di Taiwan meminta sertifikasi keaslian, Rossi menolak dan mengatakan sertifikat dipegang oleh pemilik yang tidak mau disebutkan namanya.

Detik-detik rekaman terpelesetnya bocah 12 tahun itu dikeluarkan oleh pihak penyelenggara. Terlihat si anak tidak tahu apa yang harus diperbuat setelah ia terjatuh. Pihak penyelenggara berjanji tidak menuntut keluarga anak itu.

Kabarnya, lukisan sepanjang 200 meter itu berhasil direstorasi dan kemudian dipajang lagi. Ini salah satu yang menjadi pertanyaan dari pihak profesional, yaitu cepatnya waktu perbaikan karya.

Dugaan lain yang meragukan keaslian si 'flower' adalah salah satu foto yang berhasil diambil South China Morning Post. Di mana memperlihatkan seorang anak dengan keterbatasan visual, sedang meraba sebuah lukisan dibantu oleh kurator Andrea Rossi di pameran yang sama.

Kurator Andrea Rossie membantu anak dengan penglihatan terbatas meraba lukisan tanpa sarung tangan. Menimbulkan banyak pertanyaan tentang keasilannya (SCMP)

"Kalau lukisan-lukisan yang lainnya asli, sangat tidak mungkin menyentuh mereka dengan tangan telanjang tanpa memakai sarung tangan," tutup Sean Hu. (Rie/Tnt)

Baca: Terpeleset, Bocah Ini Rusak Lukisan Bernilai Jutaan Dolar

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini