Sukses

Ratusan Murid SD di Riau Menangis Kena Gas Air Mata Polisi

Menurut petugas kesehatan dari Puskesmas Rambah, dr Rina dampak dari gas air mata itu bisa membahayakan.

Liputan6.com, Pekanbaru - Ratusan murid Sekolah Dasar (SD) 001 Pasir Pengaraian, Rokan Hulu, Riau terkena imbas tembakan gas air mata yang dilontarkan personel polres setempat. Insiden ini terjadi sewaktu ratusan polisi menggelar simulasi pengamanan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada).

Informasi yang dihimpun, simulasi itu dilaksanakan di taman kota yang tak jauh dari sekolah tersebut pada Rabu (26/8/2015) siang. Akibatnya, ratusan murid SD 001 yang sedang menjalani proses belajar mengajar, matanya perih dan menangis.

Kepala Sekolah SDN 001 Pasir Pengaraian, Abdul Latif dikonfirmasi mengaku tidak tahu kalau ada kegiatan di Taman Kota Pasir Pengaraian.

"Seharusnya kalau ada kegiatan, kita diberitahu sehingga ada langkah antisipasi, seperti diliburkan," kata Abdul Latif.

Dia menjelaskan, para guru yang tengah mengajar dikagetkan oleh jeritan dan tangisan murid-murid. Bahkan sebagian mereka menelepon orangtua masing-masing agar dijemput pulang.

Menurut petugas kesehatan dari Puskesmas Rambah dr Rina, dampak dari gas air mata itu bisa membahayakan.

"Kalau terkena kulit bisa memar, jika mengenai mata bisa perih. Kalau sempat terhirup akan sangat membahayakan anak-anak," ucap dr Rina.

Minta Maaf

Atas kejadian ini, Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo meminta maaf kepada masyarakat, pihak sekolah, dan wali murid terkait insiden tersebut. Menurut dia, Polres Rohul mengakui tidak sempat berkoordinasi dengan sekolah sebelum menggelar latihan praoperasi.

"Sudah ditindaklanjuti oleh Kapolres Rohul berupa permohonan maaf kepada pihak sekolah kalau ada ketidaknyamanan," jelas AKBP Guntur.

Guntur menguraikan, saat peristiwa itu, letusan gas air mata mengenai anggota kepolisian. Anggota ini yang selanjutnya berlari ke kantin sekolah untuk membasuh mata.

"Namun karena mata perih, anggota polisi ini malah menabrak jajanan kantin hingga berantakan. Jadi tidak ada murid yang terkena gas air mata. Kita sudah ganti rugi kepada pihak sekolah yang dagangannya merugi," sambung dia.

Kepolisian, kata dia, harus memperhitungkan kenyamanan dan keselamatan warga sekitar, termasuk keselamatan anggota. Untuk itu, jajarannya masih menyelidiki kenapa insiden ini bisa terjadi.

"Kita telusuri kok gas air mata bisa mengenai anggota sendiri. Latihan pasti ada kesalahan, tujuannya agar bisa diperbaiki, supaya ada kesamaan persepsi tentang bagaimana cara bertindak yang benar dalam menghadapi pelaksanaan Pilkada pada hari H lancar," pungkas Guntur. (Mvi/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.