Sukses

5.000 Lebih Warga Jakarta Tercatat Antre Tinggal di Rusun

Rusunawa Jatinegara Barat yang ditujukan untuk warga terdampak normalisasi Sungai Ciliwung kini menarik perhatian banyak warga Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Rusunawa Jatinegara Barat yang ditujukan untuk warga terdampak normalisasi Sungai Ciliwung kini menarik perhatian banyak warga Jakarta. Setelah melihat fasilitas dan bentuk rusun yang serupa apartemen, banyak warga Jakarta yang mengantre untuk menempati rumah susun yang serupa.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Ika Lestari Aji mengatakan, rumah susun memang disiapkan pemprov untuk menampung warga Jakarta yang terkena dampak normalisasi atau penertiban. Tapi tidak menutup kemungkinan warga biasa juga bisa menempati rumah susun.

"Jumlah waiting list (daftar antrean) sekarang sudah 5.000-an yang pendaftaran. Kita terus bahu membahu membangun rusun," kata Ika di Balaikota, Jakarta, Senin (24/8/2015).

Saat ini pihaknya memang tengah merancang pembangunan rusun di seluruh wilayah Jakarta. Selain untuk kebutuhan warga Jakarta yang terkena relokasi di berbagai daerah, rusun juga bisa ditujukan untuk warga Jakarta yang ingin menempati rusun.

"Saat ini kami sedang merencanakan basic design, tahun depan kita harap bisa bangun banyak. Lelang sudah dilalukan dan pembangunan segera dikerjakan," tambah Ika.

Pemanfaatan kembali rumah susun di Jakarta dimulai sejak Pemprov DKI Jakarta mulai menormalisasi Waduk Pluit. Seluruh warga terdampak relokasi dipindahkan ke berbagai rumah susun di Jakarta. Meksi kondisinya tidak lagi bagus.

Seiring kebutuhan, Pemprov melanjutkan tradisi memindahkan warga ke rusun. Sampai akhirnya, Pemprov membangun rumah susun di tempat baru dengan bekerja sama dengan perusahaan swasta dan pemerintah pusat.

Rusun Jatinegara Barat merupakan rumah susun yang dibangun dengan mengorbankan gedung teknis Dinas PU DKI Jakarta. Rusun ini dibangun untuk memenuhi permintaan warga Kampung Pulo yang ingin direlokasi ke tempat tak jauh dari rumahnya saat ini. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.