Sukses

PM Prayuth Minta Investigasi Bomber Bangkok seperti Film Detektif

Kepolisian Kerajaan Thailand kini dibayangi ketakutan: pria berbaju kuning yang diduga bomber Bangkok itu telah meninggalkan Bangkok.

Liputan6.com, Bangkok - Sepekan sudah ledakan di depan Kuil Erawan terjadi. Namun, hingga kini belum ada titik terang terkait siapa bomber dan jaringannya yang menewaskan 20 orang itu. Salah satu kecuali gambar dari CCTV. Kepolisian Kerajaan Thailand kini dibayangi ketakutan: pria berbaju kuning itu telah meninggalkan Bangkok.

Jenderal Polisi Somyot Poompanmoung mengatakan, polisi butuh "keberuntungan" untuk menangkap pria yang kemungkinan warga asing tersebut.

"Kalau si pelaku beruntung, maka dia sudah berhasil kabur," katanya seperti dikutip dari Herald Sun, Senin (24/8/2015)

Namun pejabat tinggi kepolisian lainnya mengatakan bahwa mereka akan bekerja keras bisa menangkap bomber berbaju kuning itu. "Kemungkinan ia telah meninggalkan negara ini, tapi kami akan tetap mencarinya termasuk bukti dan saksi yang mungkin melihat dia," kata Letnan Jenderal Prawut Thavornsiri.

Polisi menyesali keterangan junta militer yang mengatakan bahwa pelaku tidak mempunyai hubungan dengan orang asing ataupun dengan internasional teroris.

"Kami tidak akan menutup segala aspek kemungkinan siapa pelakunya dalam investigasi kami sampai kami mendapatkan cukup bukti, kata Somyot.

Sebelumnya, junta militer menuduh kelompok 'Kaos Merah' berada di balik serangan itu. Namun, mereka menyanggahnya. Mantan PM Thaksin Shinawatra dan saudara perempuannya mantan PM Yunluck Shinawarta mengatakan, tuduhan itu sangat konyol.

Mereka menanggapi dengan menyebut akan melipatgandakan hadiah, bagi siapa pun yang berhasil menangkap pelaku tersebut.

Bahkan PM Thailand Prayuth Chan Ocha memberikan nasehat aneh kepada kepolisian Thailand, yang mengkritik kinerja mereka.

Junta militer meminta polisi Bangkok mengikuti metode investigasi detektif yang diperankan oleh Tom Selleck di film 'Blue Diamonds' kesukaan PM Prayuth.

"Harusnya para penyidik polisi, terutama kepala polisinya menonton serial Blue Diamonds. Mereka akan mendapatkan pencerahan tentang bagaimana menyelesaikan kasus ledakan ini," kata Perdana Menteri seperti dikutip dari Herald Sun.

Analis keamanan, Mattew Wheeler dari International Crisis Group menyebut, pemerintah Thailand mencoba mengemukakan spekulasi mereka sendiri yang dilontarkan terlalu dini. Sebab hal ini justru akan menutupi segala kemungkinan siapa pelakunya. Perkiraan junta militer justru akan merusak reputasi Thailand itu sendiri.

Ledakan di depan Kuil Erawan pada 17 Agustus, menewaskan 20 orang dan melukai setidaknya 125 orang. Ini merupakan serangan terburuk bagi Negeri Gajah Putih itu. (Rie/Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini