Sukses

Tjipta Lesmana Nilai Sikap Rizal Ramli Soal GI Benar

Pengamat komunikasi politik, Tjipta Lesmana, menilai sikap Menteri Rizal dapat menggantikan peran DPR yang tidak efektif bekerja.

Liputan6.com, Jakarta - Awal menjabat sebagai Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli mengkritik Menteri BUMN Rini Soemarno. Kritikan itu terkait rencana pembelian pesawat untuk PT Garuda Indonesia Tbk (GIA).

Pengamat komunikasi politik Tjipta Lesmana menilai sikap Menteri Rizal dapat menggantikan peran DPR yang tidak efektif bekerja. Terlebih, ucapan Rizal Ramli memang benar.

"Yang diungkap Rizal Ramli itu sudah benar soal pesawat Garuda. Kita kecewa, waktu Rini di DPR tidak ada satupun yang kritis. Katanya baru letter of intent, baru minat. Tapi kok Rini sudah pinjam uang. Katanya Ibu Rini memerlukan pesawat lebar untuk angkut ke Arab dan China. Dia minta Air Bus A350. Tapi Air Bus ini kan buat jarak tempuh jauh, China kan dekat 4 jam. Binggung saja, kita dianggap anak kecil," ujar Tjipta di bilangan Cikini, Jakarta, Sabtu (22/8/2015).

Dia pun binggung dengan kualitas anggota DPR sekarang. Dia membandingan kualitas anggota DPR sekarang dengan sebelumnya.

"Makanya saya binggung, waktu hearing dengan Menteri Rini, begini kualitas anggota DPR kita? Rini pernah nangis di DPR waktu kasus Sukhoi, sempat diusir juga," ungkap Tjipta.

Akademisi Universitas Indonesia itupun langsung menyinggung rencana anggota DPR yang ingin membangun gedung baru. Menurut dia, ada program yang lebih penting ketimbang pembangunan gedung baru.

"Jangan proyek macam-macam dulu. Kinerja ditunjukkan dulu. Kalau survei diadakan sekarang, potong kuping saya, pasti masyarat tidak ada setuju (soal rencana pembangunan gedung baru)," tutur Tjipta.

Sebelumnya, meski disindir Rizal, Rini Soemarno masih mendukung PT Garuda Indonesia untuk melakukan pembelian pesawat. Hal itu diakuinya demi meningkatkan pariwisata Indonesia dan konektivitas ke negara lain. Rini menjelaskan Garuda berencana menjangkau wilayah penerbangan di 10 titik di China.

Selain itu, penambahan armada pesawat dibutuhkan untuk melayani penerbangan langsung umrah. Rini memandang permintaan ibadah umrah dari masyarakat Indonesia sangat besar.

Namun, pembelian 30 pesawat dari Garuda belum resmi dilaksanakan. Pihak Garuda juga belum menentukan apakah akan membeli pesawat Airbus 350 atau Boeing 787.(Bob/Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.