Sukses

Penghormatan Terakhir untuk Kapten Pilot Trigana di Bandara Halim

"Hari ketiga identifikasi, kami memeriksa 13 kantong jenazah dan hanya bisa teridentifikasi 5 kantong jenazah," kata Arthur Tampi.

Liputan6.com, Jayapura - Tim DVI Polda Papua kembali berhasil mengidentifikasi 5 kantong jenazah korban jatuhnya Trigana Air. Salah satunya adalah Kapten Pilot Trigana Air Hasanuddin.

Direktur Operasional PT Trigana Air Service Benny Sumaryanto dalam jumpa pers di Rumah Sakit Bhayangkara, Jayapura, Papua, Sabtu (22/8/2015) mengatakan, akan ada upacara penghormatan terakhir kepada Pilot Kapten Hasanuddin di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Jenazah Kapten Pilot Hasanuddin telah diterbangkan ke Halim siang ini.

Sementara itu, Kapusdokes Mabes Polri Arthur Tampi menjelaskan ada 5 kantong jenazah penumpang jatuhnya Trigana Air pada Minggu 16 Agustus 2015 yang telah teridentifikasi.

Kantong jenazah nomor 013 teridentifikasi atas nama Teguh Warisman Sane. Dia pegawai kantor PT Pos Indonesia yang beralamat rumah di Bohontula, Petawia-Morowali, Sulawesi Selatan.

Kantong jenazah 020 teridentifikasi atas nama Emilia Gobay, pekerjaan PNS dan alamat rumah Expo, Waena-Kota Jayapura. Jenazah Emilia teridentifikasi atas rekam gigi dan data sekunder catatan medis.
 
Kantong jenazah 022 teridentifikasi atas nama Milka Kakiarmabin. Pekerjaan petani dan beralamat Okmabot, Balusu-Pegunungan Bintang. Jenazahnya diidentifikasi berdasarkan 2 data sekunder dan barang-barang properti yang melekat pada korban.

Sedangkan kantong jenazah bernomor 034 adalah Hasanuddin yang merupakan Pilot Trigana Air, dan beralamat di Jakarta.

Kantong jenazah nomor 028 adalah Oskar Mangonto, PNS di Bapeda Pegunungan Bintang. Dia diidentifikasi berdasarkan 2 data sekunder dan rekam gigi serta properti yang melekat pada tubuh korban. Rencananya, jenazah Oskar akan dibawa langsung ke Sanger, Sulawesi Utara siang hari ini.

"Hari ketiga identifikasi, kami memeriksa 13 kantong jenazah dan hanya bisa teridentifikasi 5 kantong jenazah, sementara sisanya ada 8 kantong jenazah yang memerlukan pemeriksaan DNA di Mabes Polri," kata Kapusdokes Mabes Polri Arthur Tampi dalam jumpa pers di RS Bhayangakara, Kotaraja-Kota Jayapura, Papua. (Mvi/Ron)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.