Sukses

Visa Belum Terbit, Keberangkatan Puluhan Calon Haji Ditunda

Sebelum turunnya visa kepada calon jemaah haji kloter pertama lebih disebabkan permasalahan sistem pengurusan visa di Kedubes Arab Saudi.

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan calon jemaah haji kloter pertama dari sejumlah embarkasi di Indonesia ditunda keberangkatannya menuju Tanah Suci pada hari ini, Jumat (21/8/2015). Hal ini disebabkan visa dari Kedutaan Besar Arab Saudi belum terbit.

Anggota Komisi VIII DPR RI Choirul Muna mengungkapkan, sejumlah calon jemaah haji kloter pertama tidak bisa diberangkatkan menuju Tanah Suci pada hari ini. Calon jemaah haji yang belum bisa berangkat pada kloter pertama ini berasal dari sejumlah embarkasi, di antaranya Makassar, Padang, Solo, dan Jakarta.

"Untuk Embarkasi Solo, calon jemaah haji kloter pertama yang visanya belum turun dan belum bisa berangkat ada 10 orang, Makasar 60 orang, Padan‎g 7 orang, Pondok Gede 6 orang, dan lainnya," kata Choirul Muna di sela-sela upacara pelepasan calon jemaah haji kloter pertama Embarkasi Solo, Jumat (21/8/2015).

Politisi Partai Nasdem itu mengungkapkan, belum terbitnya visa kepada calon jemaah haji kloter pertama lebih disebabkan permasalahan sistem pengurusan visa di Kedutaan Besar Arab Saudi.

"Sistem pembuatan visa di kedutaan Arab kelihatannya ngadat. Sejak tanggal 28 Juli hingga 11 Agustus 2015 dari Kemenag menunggu terus proses pembuatan visa namun yang keluar hanya 1.200 visa, padahal harusnya bisa lebih dari itu," ucap dia.

Choirul Muna mengatakan, untuk mengatasi persoalan tersebut, calon jemaah haji yang belum mendapatkan visa keberangkatannya diundur untuk diikutkan di kloter keberangkatan berikutnya. Sedangkan untuk mengisi kekosongan calon jemaah haji yang gagal berangkat karena visa belum turun maka calon jamaah haji dari kloter sebelumnya diajukan untuk menggantikannya.

"Setiap kloter harus sesuai dengan kursi yang ada. Kalau ada yang belum punya visa maka diundur dan digantikan dengan calon jemaah haji dari kloter sebelumnya yang dimajukan," papar dia. (Mvi/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.