Sukses

Ahok Selidiki Dugaan Salah Tangkap Saat Bentrokan di Kampung Pulo

Saat ini, kata Ahok, laporan dari Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi juga belum jelas.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak mau cepat mengambil kesimpulan, terkait dugaan pengeroyokan Satpol PP kepada warga bernama Eko Prasetyo saat bentrokan di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis 20 Agustus. Sebab saat ini belum ada informasi pasti terkait peristiwa tersebut.

"Itu belum tentu betul atau tidak. Kita harus selidiki. Kalau kamu orang biasa, lagi ribut, berantem, kamu mau ke tengah enggak? Kita mesti selidiki dulu benar enggak? Apa dia ikut tawuran atau enggak? Itu pertanyaan saya juga," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (21/8/2015).

Saat ini, kata Ahok, laporan dari Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi juga belum jelas. Masih ada 2 versi kejadian yang masih harus didalami.

"Belum jelas. Saya juga enggak tahu, laporannya 2 versi. Dia ikut di tengah kok, ya susah. Sekarang logikanya, kalau kamu orang pendatang, lagi ribut, ketakutan enggak? Tutup-tutup kepala enggak? atau kamu maju hadapi orang?" tanya Ahok.

Seharusnya, lanjut Ahok, warga tahu bila ada keributan seperti itu menjauh dari lokasi kejadian. Karena itu, Ahok masih belum menemukan kesimpulan atas kejadian itu.

"Makanya, saya tidak tahu kasusnya seperti apa? Jadi apapun yang terjadi akan kita tanggung," tutup Ahok.

Eko Prasetyo diduga menjadi korban pemukulan oknum Satpol PP saat kericuhan eksekusi lahan di Kampung Pulo, Jakarta Timur Kamis 20 Agustus kemarin.

Eko mengalami luka cukup parah di tubuhnya seperti di kepala dan wajahnya. Dia kini menjalani perawan intensif di Rumah Sakit Santa Caroles, Salemba, Jakarta Pusat untuk mendapat perawatan medis. Kondisinya berangsur membaik.

Kala itu, Eko disebut-sebut hendak menjemput adiknya pulang sekolah di dekat Kampung Pulo, Jakarta Timur. Dia diduga terperangkap di kerumunan massa hingga anggota Satpol PP menangkap dan memukuli dia. (Rmn/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini