Sukses

Jenazah Anak Buah Santoso Diautopsi di RS Bhayangkara Palu

Bado yang masuk dalam DPO kasus terorisme di Sulteng itu mengalami luka tembak di beberapa bagian tubuhnya.

Liputan6.com, Palu - Jenazah Bado atau Osama yang tewas dalam baku tembak dengan tim gabungan Densus 88 Antiteror dan Brimob Polda Sulawesi Tengah, diautopsi di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Palu, Kamis malam sekitar pukul 23.30 Wita. Sebelumnya, anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan [Santoso]( 2298150 "") itu dievakuasi dari Pegunungan Auma, Desa Trimulya, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso.

Selain autopsi, Wakapolda Sulteng Kombes Pol Leo Bona Lubis mengatakan, Tim Inavis juga akan mengambil sampel DNA jenazah Bado berupa air liur, potongan rambut, dan darah.

"Itu untuk mengetahui siapa keluarga dari jenazah. Nanti setelah autopsi dan pengambilan sampel DNA selesai, baru diumumkan siapa keluarga jenazah. Supaya diketahui, baru kami akan menyerahkan jenazahnya untuk dimakamkan," ucap Leo di halaman RS Bhayangkara, Palu, Kamis malam 20 Agustus 2015.

Berdasarkan hasil autopsi sementara, Bado yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus terorisme di Sulteng itu mengalami luka tembak di beberapa bagian tubuhnya.

"Di antaranya, terdapat luka tembak di kaki kanan, kepala, dan beberapa luka tembak lainnya," imbuh Leo.

Bado merupakan anak buah Santoso yang ikut tewas dalam baku tembak susulan di Pegunungan Auma, Desa Trimulya, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso pada Rabu 19 Agustus 2015 sekitar pukul 15.30 Wita.

Jenazah Iptu Bryan Disemayamkan

Selain Bado, dalam baku tembak juga menewaskan seorang anggota Brimob Polda Sulteng, Inspektur Satu (Iptu) Bryan Thomphani Tatontos. Jenazah Bryan tiba di RS Bhayangkara di Palu, Kamis 20 Agustus 2015 sekitar pukul 22.30 Wita. Jenazah tersebut kemudian akan disemayamkan di Markas Polda Sulawesi Tengah.

Wakapolda Sulteng Kombes Leo Bona Lubis. (Liputan6.com/Dio Pratama)

"Dibersihkan dulu di RS ini (RS Bhayangkara) lalu disemayamkan di Gedung Aula Torabelo Polda," beber Wakapolda Sulteng Kombes Pol Leo Bona Lubis usai melihat secara langsung jenazah almarhum di halaman RS Bhayangkara.

Menurut Leo, jenazah korban baru bisa dievakuasi dari TKP di sekitar Pegunungan Auma, Desa Trimulya, Kecamatan Poso Pesisi Utara, pascabaku tembak terjadi Rabu 19 Agustus 2015 sekitar pukul 15.30 Wita.

"Karena medan yang begitu sulit dengan jarak yang begitu jauh untuk evakuasi, makanya jenazah korban baru bisa dievakuasi dan langsung dibawa ke RS malam ini," terang Leo.

Iptu Bryan Theophani Tatontos tewas ditembak kelompok Santoso di bagian perut dan belakang. Sebelum mengembuskan napas terakhir, Bryan diketahui memimpin penyisiran lanjutan di sekitar TKP.

"Di tubuh almarhum ada dua luka tembak. Sementara serpihan amunisi yang berserang di dalam tubuhnya juga sudah dikeluarkan," ungkap Leo.

Usai disemayamkan, jenazah anggota Brimob Polda Sulteng itu, rencananya akan dipulangkan ke kampung halamannya di Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat 21 Agustus 2015 sekitar pukul 11.00 Wita.

"Malam ini ada ibu almarhum yang tiba dari Manado dan besok dilakukan prosesi pelepasan dulu, baru langsung diberangkatkan menggunakan pesawat Sriwijaya melalui Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu," tandas Leo.

Adapun situasi di sekitar tempat kejadian perkara atau TKP, saat ini mulai kondusif. Namun pengejaran dengan menyisiri beberapa titik pelarian kelompok Santoso masih dilakukan. Selain melibatkan tim gabungan, penyisiran dibantu pula oleh 146 personel BKO Korps Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. (Ans/Nda)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini