Sukses

Motor Wartawan dan Polisi Jadi Sasaran Amuk Warga Kampung Pulo

Sebuah ekskavator dibakar. Tidak hanya itu, sejumlah sepeda motor milik jurnalis dan polisi turut menjadi sasaran amuk warga.

Liputan6.com, Jakarta - Penggusuran permukiman di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, berujung rusuh. Demi mempertahankan rumahnya, warga anarkistis dan berbuat vandalisme.

Sebuah ekskavator dibakar. Tidak hanya itu, sejumlah sepeda motor milik jurnalis dan polisi turut menjadi sasaran amuk warga.

Salah satu jurnalis yang menjadi korban adalah kontributor SCTV, Isa Anshori. Sepeda motor milik pria berambut ikal ini rusak pada peristiwa itu.

"Tadi saya tinggal di dekat lokasi bentrok. Pas bentrok, saya tidak sempat memperhatikan karena ambil gambar. Setelah bentrok, saya balik, kaget lihat motor sudah rusak," tutur Isa kepada Liputan6.com, Kamis (20/8/2015).

Menurut dia, akibat aksi anarkistis tersebut, bodi motor dan lampu belakangnya rusak. Saat itu, sepeda motornya dan kendaraan lainnya sudah berjatuhan.

"Ada beberapa rekan wartawan yang lain juga jadi korban motornya. Ada juga tadi sepeda motor polisi, jenis matic," kata Isa.

Namun, dia menganggapnya sebagai risiko tugas sebagai jurnalis. "Ini suka duka liputan," tukas Isa.

Total ada 3 motor wartawan yang menjadi korban. Kerusakan berupa pecah kaca lampu atau speedometer, body lecet, patah spion, juga kehilangan helm.

Seorang wartawan yang motornya menjadi korban, Christian, mengaku tidak sempat memindahkan kendaraannya lantaran bentrokan antara warga dan aparat tengah berlangsung. Ia pun menyayangkan aksi anarkis tersebut.

"Sangat disayangkan aksi ini, warga justru merusak kendaraan yang ada di sekitar," kata Christian, di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis (20/8/2015).

Tidak hanya kendaraan wartawan, aksi bentrokan itu juga menyebabkan sejumlah motor warga Kampung Pulo rusak. Tidak sedikit motor yang dijadikan tameng untuk memblokir gang agar warga tidak membuat kericuhan di jalanan lagi. (Bob/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini