Sukses

Polisi Janjikan Rp 12 Juta untuk Pembawa Tersangka Bom Bangkok

Polisi berjanji akan melindungi pengemudi Tuk-tuk itu.

Liputan6.com, Bangkok - Kepolisian Kerajaan Thailand menawarkan 30 ribu Bath atau sekitar Rp 12 juta bagi pengemudi angkutan tradisional tuk-tuk yang membawa terduga pelaku peledakan bom di depan Kuil Erawan. Dalam CCTV terekam, pria berbaju kuning itu menumpang kendaraan roda tiga itu dan berhenti di persimpangan Rarchadamri pada pukul 18.37 waktu Bangkok, 17 Agustus lalu. Bom kemudian meledak tepat pukul 19.00 dan menewaskan 22 orang. 

Polisi berjanji akan melindungi identitas pengemudi tuk-tuk tersebut dan menjamin keselamatannya, demikian dikutip dari Bangkok Post.

Polisi juga mengiming-imingi uang Rp 389 juta bagi siapapun yang mengetahui keberadaan pria ini. Dalam rekaman yang dijadikan patokan untuk membuat sketsa, polisi menggambarkan seorang pria dengan rambut ikal dan bermuka campuran Asia-Eropa, berusia 20 hingga 30 dengan tinggi 170 cm. Menurut kepolisian, rambut ikalnya adalah rambut palsu.

Sementara itu, pengemudi ojek, Kasem Pooksuwan mengatakan kepada CNN, ia mengangkut pria yang mirip dengan selebaran yang disebar oleh kepolisian.

"Waktu ia turun dari motor, ia tampak tenang, seperti pelanggan lainnya. Ia biasa saja, tak tergesa-gesa," kata Kasem.

Pengemudi ojek ini juga berpikir orang tersebut tidak mirip dengan orang Thai, meskipun Kasem mengaku tidak benar-benar melihat muka pelanggan berbaju kuning itu.

"Yang saya ingat ia mempunyai dagu panjang dan mukanya putih pucat. Aku harap aku bisa memandang dia dengan sungguh-sungguh. Tapi, aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi saat itu. Lagi pula, aku tak biasa memandang wajah pelangganku lama-lama," jelas dia.

Kasem yang telah menjadi pengemudi ojek di Bangkok kurang lebih 2 tahun ini mengatakan, ia tidak mengenali bahasa yang digunakan orang tersebut. "Tak lama ia naik, ia berbicara di telepon. Aku tidak tahu bahasa apa yang ia pakai," tutup Kasem. (Rie/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini