Sukses

Konser Rock Pertama Korea Utara Tanpa Sorak-sorai

"Semua orang duduk di kursi selama pertunjukan berlangsung. Tak satu pun menyanyi, bersorak, atau tepuk tangan dengan riuh."

Liputan6.com, Pyongyang- Akhirnya, setelah ditunggu-tunggu bertahun-tahun, rakyat Korea Utara bisa menikmati penampilan grup musik aliran rock avant garde dari Eropa Timur, tepatnya Slovenia. Mereka adalah grup musik independen, Laibach.

Grup musik yang didirikan tahun 80-an ini menghibur penonton dari berbagai negara di gedung konser Ponghwa Arts Theater yang berkapasitas 1.500 penonton pada 18 Agustus lalu. Mereka membuka penampilan dengan menyajikan cover version Edelweiss dan Do-Re-Mi dari Sound of Music, lagu asing yang paling terkenal di Semenanjung Korea karena film musikal ini adalah satu-satunya film asing yang diizinkan diputar di Korut.

"Para penonton sangat menikmati penampilan Laibach," kata Simon Cockerell, manajer umum Koryo Tours seperti dikutip dari The Guardian, Rabu 19 Agustus 2015.

Penampilan Laibach dihadiri oleh 150 penonton asing termasuk diplomat, pekerja LSM, dan turis. Sisanya, gedung pertunjukkan itu dipenuhi oleh warga Pyongyang.

"Saya kurang paham mereka (warga Korut), itu siapa. Yang pasti, tak satu pun hadir dengan baju militer atau pejabat tinggi," kata Cockerell.

Laibach adalah salah satu grup musik kontroversial di Slovenia dan di Eropa pada umumnya. Mereka sering menggunakan ikon fasis dan memakai baju militer. Namun mereka mengatakan, ini adalah parodi dari totalitarisme. Konser di Korea Utara kali ini, mereka memakai seragam ala Kim Jong-un dan baju daerah Korea. 

Selain menyanyikan dua lagu dari Sound of the Music, mereka juga membawakan lagu daerah Korea, Arirang, ditemani oleh pianis dari Korut.

Tiap lirik yang mereka nyanyikan, diberi subtitle di layar besar di atas panggung.

"Semua orang duduk di kursi selama pertunjukan berlangsung. Tak satu pun menyanyi, bersorak, atau tepuk tangan dengan riuh. Itulah menonton konser ala Korut," jelas Cockerell yang mengaku sudah mengunjungi Korut selama 150 kali itu.

"Kupikir, hampir semua orang di dalam gedung itu tidak punya ide akan menonton pertunjukkan seperti apa. Tapi tampaknya penampilan Laibach dapat diterima di telinga mereka," tambah dia.

Sementara itu, KCNA memberikan apresiasi kepada grup musik ini. "Grup ini menampilkan kemampuan artistik yang mumpuni, vokal yang kaya dan kuatnya penampilan mereka," tulis media resmi negara itu.

Laibach diundang oleh Korea Utara dalam rangka memperingati 70 tahun bebasnya Korut dari Jepang. Mereka menjadi grup rock pertama yang menghibur negara paling terisolasi di dunia itu. (Rie/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.