Sukses

Bawa Korban Trigana Air, Jarak 4 Km Ditempuh Tim SAR selama 5 Jam

Cuaca ekstrem masih belum mau beranjak pergi dari Kamp 3 Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, lokasi jatuhnya Trigana Air.

Liputan6.com, Jakarta - Cuaca ekstrem masih belum mau beranjak pergi dari Kamp 3 Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Kabut tebal dan hujan deras terus menyelimuti lokasi jatuhnya pesawat Trigana Air 42 PK YRN dengan nomor penerbangan IL 267 itu.

Karena itu tim SAR gabungan memutuskan untuk mengevakuasi 54 kantong jenazah melalui jalur darat. 16 Di antaranya telah berhasil dievakuasi ke Oksibil.

"Masih berkabut, jadi belum lewat udara. Sudah diputuskan untuk mengevakuasi jenazah lewat jalur darat. Sebelumnya kita juga sudah berhasil membawa black box lewat darat," kata Deputi bidang Operasi SAR Basarnas, Mayjen TNI Heronimus Guru, kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (19/8/2015).

Diperkirakan setiap jenazah harus dibawa 5-10 orang secara bergantian. Maklum, jarak dari lokasi jatuhnya pesawat menuju Oksibil sekitar 14 km. Dan jarak yang tak bisa dilalui kendaraan sekitar 4 km.

"Tapi medannya berat. Untuk jalan 4 km saja butuh waktu 5-6 jam," tutur dia.

Heronimus memastikan, saat ini tim gabungan sudah mulai mengevakuasi jenazah korban. Timnya sebenarnya sudah menyiapkan 2 helikopter.

Satu helikopter disiapkan di dekat lokasi jatuhnya pesawat Trigana Air. Dan heli yang lain disiagakan di Oksibil untuk mengangkut jenazah ke Bandara Sentani. "Ada dua helipad juga siap di sana. Tapi mungkin nanti bisa heli dari Oksibil ke Sentani," pungkas Heronimus.

Sebelumnya, sebanyak 16 jenazah korban pesawat Trigana Air Service jenis ATR 42 PK YRN tiba di Oksibil. Saat ini jenazah sedang dibersihkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Oksibil. Rencananya 4 jenazah akan diberangkatkan sore ini ke Jayapura untuk selanjutnya diidentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara.

Pesawat Trigana Air Service jenis ATR 42 PK YRN dengan nomor penerbangan IL 267 diduga menabrak lereng bukit di sekitar Kampung Atenok, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Pesawat jatuh di kemiringan 45 derajat.

Pesawat yang membawa 49 penumpang dan 5 kru ini hilang kontak pada pukul 14.21 WIT Minggu siang, 16 Agustus 2015. Saat itu, pesawat ini terbang dari Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura tujuan Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. (Ndy/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.