Sukses

Basarnas: Cuaca Ekstrem, Evakuasi Korban Trigana Air via Darat

Sebelumnya puluhan kantong jenazah korban Trigana Air dilakukan lewat cara hosting atau digantung dengan menggunakan heli milik PT Freeport.

Tim Basarnas bersama masyarakat saat ini masih berupaya mengevakuasi 54 jenazah korban jatuhnya pesawat Trigana Air di Kamp 3 Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Awalnya puluhan kantong jenazah itu akan dilakukan lewat cara hosting atau digantung dengan menggunakan heli milik PT Freeport. Namun cuaca ekstrem menghadang upaya tersebut. Akhirnya proses evakuasi dilaksanakan melalui jalur darat.

"Cuaca sudah mulai mendung. Harusnya evakuasi dengan sistem hosting (angkat). Hosting itu tergantung avtur (bahan bakar pesawat) dan cuaca. Tapi cuaca berubah, akhirnya diputuskan melalui darat," kata Deputi Bid Operasi SAR Basarnas Mayjen TNI Heronimus Guru di kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2015).

Basarnas telah mengerahkan kekuatan darat dan udara untuk mengevakuasi korban pesawat Trigana Air di lokasi jatuhnya pesawat, Kamp 3 Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Tim darat berangkat lebih dulu sekitar pukul 05.40 Wita.

"Pukul 05.40 Wita ada 3 tim darat berangkat kembali ke lokasi dan 07.30 Wita, heli Freeport drop 2 personel, 1 dari Freeport dan 1 TNI AD. Ada 2 personel dari TNI AU di lokasi. 08.50 Wita, heli dropping logistik," kata Deputi Bidang Operasi SAR Basarnas Mayjen TNI Heronimus Guru di kantor Basarnas, Jakarta, Selasa (18/8/2015).

Heronimus menerangkan, pukul 08.52 Wita, helikopter bergerak dari Sentani menuju Oksibil untuk mengirimkan logistik. Sementara pada pukul 12.27 Wita, Basarnas operasi SAR di Timika bersama masyarakat dan berhasil menemukan 54 jenazah.

Menurut Heronimus, kondisi jenazah mengenaskan karena kondisi pesawat sudah hancur.

"Masyarakat ada 50 orang. Kita 2 tim dengan total 79 orang dari Basarnas, TNI dan Polri. Untuk kondisi jenazah tidak etislah, pesawat hancur," kata dia.

Heronimus menambahkan, jenazah korban Trigana nantinya akan dibawa ke Oksibil dan langsung diteruskan ke Sentani. (Ndy/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.