Sukses

Gara-gara Balon, 2 Penerbangan di Bandara Adi Sutjipto Tertunda

Penerbangan terganggu karena jumlah balon yang dilepas ke udara berjumlah ratusan.

Liputan6.com, Yogyakarta - Aktivitas penerbangan di Lanud Adi Sutjipto Yogyakarta terganggu, akibat ratusan balon dilepaskan di sekitar landasan penerbangan. 2 Pesawat harus menunda pendaratannya karena pelepasan balon-balon itu.

Kepala Operasi dan Latihan Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Mayor Romas memperkirakan, balon itu dilepas di sekitaran Babarsari atau Seturan tak jauh dari Lanud Adi Sucipto.

"Sekitar pukul 07.30 WIB, telah dilepas balon yang jumlahnya mencapai ratusan yang terdiri dari 3 kumpulan balon besar dan yang lainnya terlepas sendiri-sendiri. Menurut saya itu berada di Nort West dari ATC Lanud Adi Sucipto," ujar Romas, Yogyakarta, Sabtu (15/8/2015).

Setelah melihat ratusan balon berterbangan, Romas mengaku langsung memantau dan menghubungi pesawat yang akan masuk wilayah Yogyakarta. Tercatat ada Pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan 6360 dan Pesawat Garuda GA 202 yang terpaksa harus memutar, dahulu sebelum wilayah sirkuit benar-benar bersih dari balon udara.

"Ini sangat mengancam keselamatan penerbangan apabila balon-balon itu tersedot mesin pesawat berakibat fatal, pasti akan terjadi kecelakaan," ujar dia.

Terkait siapa yang melakukan pelepasan ratusan balon tersebut, hingga kini pihak Lanud Adi Sutjipto masih melakukan pencarian. Namun ia memastikan, pelepasan balon ini berlokasi tidak jauh dari kawasan Lanud.

Sementara Kepala Dinas Operasi Lanud Adi Sutjipto Letkol Pnb Bonang Bayu Aji G menjelaskan, Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) wilayah Yogyakarta tidak direkomendasikan melepas balon udara. Sebab, arah angin dan kekuatan balon udara berbeda.

Untuk itu, perlu adanya pengajuan izin dari kegiatan yang berkaitan dengan pelepasan balon udara ke pihak Lanud dan Bandara Adi Sutjipto. "Nanti akan mengeluarkan surat rekomendasi, apakah nanti diizinkan atau tidak. Hal ini juga berlaku bagi layang-layang. Karena prinsipnya semua yang menggunakan media angin dan udara.

Ia pun mencontohkan, adanya aktivitas di udara seperti penerbangan balon dan layang-layang pernah menyebabkan insiden yang cukup membahyakan bagi pesawat yang berada dalam posisi terbang. "Bahkan ada laporan dari pesawat Lion Air mengalami gangguan mesin karena masuknya benang layang layang," ujarnya. (Luq/Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini