Sukses

Hentikan Pengibaran Mirip Bendara GAM, Polisi Lepaskan Tembakan

Mereka meminta legslatif dan eksekutif fokus mengurus kepentingan masyarakat Aceh dan tidak hanya meributkan soal bendera Aceh.

Liputan6.com, Banda Aceh - Anggota keamanan Gedung DPRD Aceh terpaksa melepaskan tembakan, untuk mencegah pengibaran Bendera Bulan Bintang di halaman gedung tersebut.

Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri Ar Riniry (UIN Ar Raniry) Aceh, siang tadi menggelar unjuk rasa di sekitar Simpang Lima dan halaman Dedung DPRD Aceh.

Pada aksinya di halaman Gedung DPRD Aceh, para mahasiswa mencoba mengibarkan Bendera Bulan Bintang di tiang bendera halaman gedung tersebut.

Pihak keamanan dan polisi setempat pun melarang aksi tersebut hingga terjadi aksi dorong-dorongan. Bahkan, tembakan peringatan dilepaskan polisi untuk menghentikan pengibaran Bendera Bulan Bintang Aceh oleh mahasiswa.

Rencana pengibaran Bendera Bulan Bintang yang menyerupai bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tersebut, sebagai bentuk protes mahasiswa terhadap pemerintahan Aceh.

"Para elite pemerintahan Aceh telah membohongi dan melalaikan masyarakat Aceh dengan bendera ini. Sementara mereka terus menimbun kekayaan. Biar kami yang mengibarkannya, dan para pejabat dan anggota dewan bisa fokus memikirkan nasib rakyat," seru Presiden Mahasiswa UIN Ar Raniry, Said Fuadi Fajar Ramadan, Banda Aceh, Sabtu (15/8/2015).

"Apa yang terjadi dengan rakyat Aceh saat ini? 10 Tahun sudah damai di Aceh tetapi tidak berdampak apa-apa bagi rakyat kecil," sambung dia.

Para mahasiswa mengklaim, angka pengangguran di Aceh mencapai 191.489 jiwa, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS). Jumlah penduduk miskin 881.269 jiwa dan pertumbuhan ekonomi triwulan II 2015 dengan migas tumbuh negatif 1,72%.

"Kenapa bisa terjadi seperti ini? Sedangkan dana otsus (otonomi khusus) kita triliunan. Mereka hanya menimbun kekakayan untuk kepentingan pribadi," kritik Said.

Para mahasiswa meminta para anggota dewan dan pemerintahan di Aceh, agar fokus mengurus kepentingan masyarakat Aceh. Jangan hanya meributkan soal bendera Aceh, sementara kepentingan rakyat Aceh terlupakan. (Rmn/Bob)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini