Sukses

Korut Bantah Tuduhan Tanam Ranjau dari Korsel

Pyongyang tantang Seoul tunjukan bukti video kalau prajurit mereka menyelinap ke perbatasan.

Liputan6.com, Pyongyang- Korea Utara (Korut) dituduh Korea Selatan (Korsel) berada di belakang ledakan ranjau darat yang dilontarkan pemerintah Seoul beberapa waktu lalu. Namun Komisi Pertahanan Nasional (NDC) Pyongyang membanthnya, mengatakan tuduhan tentang prajuritnya yang menyelinap ke perbatasan dan menanam ranjau adalah 'absurd'-- tak berdasar.

"Kalau tentara kami mau menang, kami akan menggunakan kekuatan besar, bukan hanya menanam 3 ranjau," kata NDC dalam pernyataannya yang dimuat di kantor berita Korut KCNA, seperti dilansir oleh Straitstimes, Jumat (14/8/2015).

Pihak Korut berkomentar, ranjau dalam insiden itu sebenarnya milik Korsel yang tersapu oleh hujan deras dalam beberapa pekan terakhir. NDC pun menuduh Seoul merusak reputasi Pyongyang terkait tuduhan tersebut.

Komisi itu juga menantang Korsel, untuk membuktikan tuduhannya dengan menunjukan video prajurit Korut menyelinap ke perbatasan.

"Kalau mereka tidak bisa buktikan, tidak usah mereka memprovokasi DPRK (Democratic People's Republic of Korea -- sebutan lain untuk Korea)," tulis NDC melalui pernyataannya.

Korsel menuduh Korut diam-diam menanam peledak di daerah yang seharusnya netral atau zona demiliterasi. Ranjau darat itu meledak dan menyebabkan 2 tentara Korsel terluka parah.

Satu tentara kehilangan kaki di lokasi kejadian, sementara seorang lagi diamputasi kakinya di rumah sakit.

Menurut Komandan Angkatan Darat Korsel, Pyongyang sengaja menanam ranjau itu sehubungan dengan latihan bersama antara Korsel dan Amerika Serikat yang diadakan 26 Juli hingga 1 Agustus lalu.

Kedua bagian Korea ini tidak pernah menandatangani perjanjian apapun untuk mengakhiri perang, kecuali mengakui gencatan senjata.

Sabtu 15 Agustus 2015 nanti, Korut dan Korsel akan bersama-sama memperingati 70 tahun pembebasan Semenanjung Korea dari Jepang.

Sebelumnya pada awal tahun 2015, ada sepercik harapan bahwa 'dua bersaudara' ini akan mencapai kesepakatan perdamaian. Namun, usaha memadamkan bara permusuhan menguap begitu saja.

Pyongyang menolak untuk berbicara dengan Seoul, karena Selatan Korea itu menolak untuk menghentikan latihan bersama dengan AS. (Rie/Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.