Sukses

Begini Cara Ahok Ajarkan Anak Antikorupsi di Hari Pramuka

Mantan Bupati Belitung Timur itu pun bercerita, ada seorang anak ingin memberikan hadiah kepada guru hingga satpam sekolah.

Liputan6.com, Jakarta - Tradisi memberi hadiah kepada guru dan beberapa pegawai sekolah memang sudah ada di Jakarta sejak lama. Ada yang memang berniat baik, ada pula yang punya niat lain di balik pemberian itu.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sejak lama melarang pemberian semacam itu di sekolah. Sebab, kebiasaan tersebut bisa menumbuhkan benih-benih korupsi.

Mantan Bupati Belitung Timur itu pun bercerita, ada seorang anak ingin memberikan hadiah kepada guru hingga satpam sekolah. Melihat niat tersebut, orangtua pun merespons baik.

"Anaknya bilang gini, 'pah, mah, saya perlu kasih hadiah pada satpam, guru sekolah'. Orangtua pikir anak ini hati baik, jiwa sosial yang baik," tutur Ahok dalam peringatan Hari Pramuka di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat (14/8/2015).

Suatu waktu, lanjut Ahok, sang anak terlambat berangkat ke sekolah. Orangtua pun khawatir anaknya tidak bisa masuk karena terlambat. Tapi, sang anak coba menenangkan orangtuanya.

"Tenang saja bu, kan pak satpam tiap tahun sudah dikasih hadiah. Kalau saya yang telat pasti boleh masuk," lanjut Ahok.

Hal ini, kata Ahok, memang terkesan sepele. Tapi, sebenarnya sangat menunjukkan ada potensi korupsi sejak kecil yang ditunjukkan sang anak melalui hadiah.

"Ini kan tidak benar. Ada potensi korupsi di sana. Jadi kakak-kakak tidak boleh ya nerima hadiah dari orangtua," pungkas Ahok. (Rmn/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.