Sukses

Dania, Pendaki yang Tewas di Semeru Mahasiswi Unpas Bandung

"Jadi kami masih mencari tahu dengan siapa dan dalam kegiatan apa Dania pergi ke Semeru," kata Rektor Unpas Bandung.

Liputan6.com, Bandung - Dania Agustina Rahman (19), pendaki yang tewas akibat tertimpa batu saat mendaki Gunung Semeru Rabu 12 Agustus 2015, merupakan Mahasiswa Universitas Pasundan (Unpas), Kota Bandung, Jawa Barat.

Warga Jalan Arif Rahman Hakim Perbata No 4, RT 04/04, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ini tercatat sebagai mahasiswa jurusan Teknik Industri angkatan 2014.

Rektor Unpas Eddy Jusuf membenarkan, Dania merupakan mahasiswinya. Namun pihak kampus tidak mengetahui tentang pendakian yang dilakukan Dania karena di luar aktivitas kampus.

"Iya benar ada mahasiswi kami yang meninggal di Gunung Semeru, kabarnya tertimpa batu. Namun kronologisnya seperti apa kita masih menelusuri," kata Eddy, Kamis (13/8/2015).

"Kepergian Dania ini memang di luar kegiatan kampus, dalam hal ini organisasi Dania yaitu Mapak Alam Unpas dan mereka menegaskan tidak ada pendakian ke Semeru," tambah dia.

Hingga saat ini pihak kampus masih mencari informasi dengan siapa dan dalam rangka apa Dania melakukan pendakian. "Jadi kami masih mencari tahu dengan siapa dan dalam kegiatan apa Dania pergi ke Semeru. Itu untuk informasi kepada pihak keluarga juga," tutur dia.

Tertimpa Batu Besar

Dua pendaki tertimpa batu besar yang jatuh dari puncak Gunung Semeru. Seorang pendaki meninggal dunia, sedangkan 1 lagi patah kaki.

Korban meninggal dunia adalah Dania Agustina Rahman (19). Korban mengalami luka pada bagian kepala dan patah kaki kiri. Jenazah korban pada Rabu 12 Agustus 2015 malam dibawa menuju RS Umum Lumajang, Jawa Timur.

Korban patah kaki atas nama M Rendyka (20), mahasiswa Universitas Harapan Mandiri Medan, Sumatera Utara. Warga Jalan Penguin 7 No.157 Dusun Kenanga Baru, Kecamatan Pecut Sei Tuan, Deli Serdang ini kini dirawat di RS Syaiful Anwar Malang, Jawa Timur. Rencananya, korban akan menjalani operasi atas patah kaki kanan yang dideritanya.

"Kejadian sekitar pukul 05.45 pagi dengan lokasi kejadian keduanya sama, hanya sekitar 30 menit lagi saat perjalanan menuju puncak. Keduanya tertimpa batu besar yang jatuh dari puncak Semeru," kata Kepala Bagian Data dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Khairun Nisa melalui pesan pendek di Malang, Rabu 12 Agustus malam.

Kedua pendaki itu berasal dari rombongan yang berbeda. Kebetulan saat itu keduanya bersama rombongan masing-masing dalam perjalanan menuju puncak Semeru.

Ironisnya, peristiwa ini hanya berselang 2 hari dari kabar hilangnya Daniel Saroha (31), warga Kampung Bojong Jengkol RT 02/ RW 10 Desa Cilebut Barat, Bogor, Jawa Barat. Apalagi pencarian terhadap pendaki ini juga belum membuahkan hasil.

"Semeru berduka, sekarang Gunung Semeru kita tutup total untuk pendakian sampai ditemukannya survivor atas nama Daniel Saroha," tandas Nisa. (Mvi/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini